Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Islam, Piagam Jakarta dan UUD 1945, Satu Kesatuan Tak Terpisahkan

1 Juni 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:30 4179 7
Akhir ini banyak sekali yang mencoba membenturkan Islam sebagai jalan hidup umat Muslim dengan Lima Dasar yang menjadi Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan dengan "emosinya" Lima Dasar Negara NKRI hendak dijadikan "agama" Nusantara. Jas Merah, kata Bung Karno, Sang Bapak Bangsa... Maka mari kita coba baca-baca kembali sejarah Bangsa Dan Negara yang mendiami Nusantara ini. Manusia yang mendiami Nusantara Pada masa-masa perjuangan membebaskan Nusantara dari penjajahan, yakni dari abad 17 pasca VOC hingga pertengahan abad 20, kita dapat mengelompokkan gerakan-gerakan anti-kolonialisme VOC dan Belanda.

  1. Kelompok pemimpin Kerajaan Islam, seperti: Sultan Babullah (Maluku), Sultan Hasanuddin (Sulawesi), Sultan Ageng Tirtayasa (Banten), Sultan Trenggono (Demak), Sultan Agung (Mataram Islam), Sisingamangaraja XII (Tapanuli), Pangeran Antasari (Banjar), I Gusti Ketut Jelantik (Buleleng, Bali) dll.
  2. Kelompok pemimpin/tokoh gerakan perlawanan Rakyat, seperti: Tuanku Imam Bonjol dari Gerakan Paderi, Pangeran Diponegoro, Kapitan Pattimura, Teuku Umar - Tjut Nya' Dien, dll.
  3. Gerakan perlawanan Modern, seperti: Budi Utomo, Syarikat Islam, PNI, PKI, PSII dll.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun