Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Urusan Sampah

12 April 2010   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 62 0
betapa sejuknya naik sepeda di pagi hari di sepanjang jalan di pinggir  selokan mataram dari daerah maguwoharjo hingga seturan, yogyakarta.  apalagi di sekitarnya masih ada sedikit persawahan dan jumlah kendaraan bermotor tidak sebanyak setelah wilayah seturan ke arah barat. Satu hal yang mengganjal di hati saya adalah di sepanjang  pinggir jalan tersebut  penuh dengan sampah. ironinya ada beberapa papan tulisan tentang larangan membuang sampah di wilayah tersebut, namun tepat di bawah dan sekitar papan nama tersebut menumpuklah sampah-sampah berserakan.  semakin hari sampah tersebut tidak semakin berkurang, demikian pula saat selokan tidak sedang ada airnya, di dasar  selokan tersebut ternyata juga tidak kurang banyaknya sampah yang telah melekat dengan tanah.  Sampah-sampah tersebut masih bercampur , tidak dipilah antara sampah organik dan anorganik.

tadi siang, saya masuk ke  sebuah pasar  tradisional di kota  yogyakarta. saya sangat terkesan  dengan upaya penyediaan tempat sampah di depan masing-masing penjual/pedagang (bisa dibayangkan berapa banyak tempat sampah di pasar tersebut) dengan dua tempat sampah yang digandeng , satu untuk sampah organik dan satu lagi untuk sampah anorganik. semua tempat sampah tersebut sama bentuk, ukuran dan penulisannya.  Sekian tahun yang lalu, saya melihat di pasar yang sama  terlihat  tumpukan sampah di depan pasar sering menggunung, sekarang tidak ada lagi. terlepas apakah semua orang yang ada di pasar tersebut telah memanfaatkan tempat sampah tersebut dengan baik atau belum, namun itu salah satu upaya yang patut diacungi jempol.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun