Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Yang Meretas Dingin Dari Semak Basah

30 Agustus 2011   04:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 67 0
Sembari mendekap angin
yang meretas dingin dari semak basah
pada batas pandang mata menghujam sinar
diderasnya awan yang merapat dalam benak
seolah ingin memastikan
bahwa segalanya bisa gugur teratur
meski hujan habis mengucur
diantara warna merah tua kaki langit
seperti daundaun yang ia saksikan di tepi telaga
hanya akan jatuh di bentang pipinya
lalu dihisap hingga rapuh ke hulu

30 Agustus 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun