Di ujung musim yg gugup, berkutat pada seluasan petak petak ruang yg tersekat, kita sama sama berjalan dengan rantai yg terikat di kaki, bicara tersengal dengan telapak saling membungkam pada mulut, lalu telinga kita yg di jejal jejal kain sumpalan agar tak terdengar lg sampah sampah serapah
KEMBALI KE ARTIKEL