Dalam bab pertama, pembaca diperkenalkan dengan kematian mendadak protagonis akibat stres berat. Ia mendapati dirinya di neraka dan dipaksa untuk menjalani cerita dari novelnya sendiri. Dipilih sebagai "Putra Raja Iblis" dalam novel "The Demon King is Dead," ia harus beradaptasi dengan peran baru yang tidak diinginkannya. Meskipun bermimpi menjadi Raja Iblis, ia harus bertahan hidup di dunia yang keras ini untuk berharap menuju surga.
Di bab kedua, petualangan protagonist berlanjut di dalam kastil yang asing baginya. Tanpa pengetahuan tentang struktur kastil, ia berjuang untuk mencari jalan keluar, menggunakan sihir kamuflase untuk menyamar sebagai tahanan manusia. Tensi meningkat saat ia berusaha bertahan hidup di lingkungan yang semakin berbahaya.
Chapter 3 membawa pembaca pada momen emosional ketika protagonist bertemu dengan seorang putri yang selamat di dalam penjara yang dipenuhi mayat manusia. Di balik kejadian mengerikan ini, mereka berbagi momen dukungan dan kedekatan.
Bab-bab selanjutnya memperlihatkan perjalanan protagonist yang semakin rumit, terutama ketika ia dan Putri Charlotte harus berhadapan dengan bahaya besar yang mengancam nyawa mereka. Bertus, sang penjahat utama dalam novel protagonist, mengancam kedamaian mereka dengan kekuasaannya.
"The Demon Prince Goes to the Academy" tidak hanya menghadirkan narasi fantasi yang mendebarkan, tetapi juga mengeksplorasi dinamika hubungan antar karakter yang kompleks dan pertempuran politik yang tidak terduga. Dengan alur cerita yang menjaga ketegangan dan kejutan yang tak terduga, novel ini tidak diragukan lagi menjadi pilihan utama bagi para penggemar fiksi fantasi yang menginginkan cerita yang penuh dengan karakter-karakter yang mendalam dan putaran cerita yang tak terduga.
Dengan semua elemen yang ada, "The Demon Prince Goes to the Academy" mampu menghadirkan pengalaman membaca yang memikat dan penuh aksi bagi para pembaca yang menggemari fantasi.