Hanya saja berbeda. Dulu aku denganmu menyatu
Aku bingung. Sekarang kau dan dia menyatu, aku terhapus
Pikiranku mulai menerka-nerka jahat
Berusaha membentang amarah agar kau dan dia saling menentang
Ternyata kau bersikeras menggenggamnya
Menyadarkan akulah yang terbuang dan telah terhapus dari bilangan
Dalam kesendirianku aku masih merasa kau masih menyertaiku
Kau masih membayangiku dalam melewati jalan kenangan ini
Aku telah tersesat dalam ilusi yang menjeratku sehingga hati masih tertutup pada cinta yang lain
Aku telah terjebak dalam imajinasi karena mengharap kaulah realita yang akan membawaku kembali
Semakin aku mencoba melupakanmu
Semakin bayanganmu melekat dalam ingatanku
Berulang kali aku meremas-remas rasa ini dan hendak membuangnya bersama kenangan itu
Namun semakin aku sadar kenangan itu adalah kenangan terindah yang kumiliki
Kuakui kau memang yang terindah
Saking indahnya banyak orang yang ingin memetikmu sekalipun kau sudah tumbuh di taman hati
Namun keindahan tetaplah milikmu bukan milikku
Aku hanya berharap
Kau mempersembahkan indahmu pada orang yang tepat
Bukan pada orang yang hanya merenggut indahmu lalu membuangmu ketika layu
Jika memang akan begitu, Aku masih akan disini.
Terus menghitung hari hingga kau memperhitungkan diriku rumahmu kembali