Lagi-lagi kulihat ibu termenung, membisu ditemani kegelapan. Di ruangan berukuran tiga kali tiga meter itu, aku selalu melihatnya murung. Hari demi hari berlalu, aku bosan menemuinya dengan keadaan seperti itu. Rambut yang tak pernah disisir, apalagi keramas. Baju daster bermotif bunga mawar yang lusuh tak pernah digantinya sejak tiga hari lalu. Kukunya yang panjang dan menghitam seerta matanya yang sembab dengan lingkaran gelap di bawahnya semakin membuatku tersayat.
KEMBALI KE ARTIKEL