Tiba-tiba dadaku sesak, terus turun menekan lambung dan rahimku. Hilang semua nafsu makan, sementara janinku mendadak tegang. Kupejamkan mata, kutarik nafas dalam-dalam, berharap aliran udara dalam paru-paruku itu bisa menenangkan ledakan emosiku. Gagal. Suara wanita iblis itu masih terngiang jelas di telingaku. “Dasar goblok!! Ceroboh!! Mengapa hal sepenting ini bisa terlewatkan? Saya perhatikan kinerjamu menurun sejak kamu mengandung!! Aahh.. wanita hamil memang selalu tidak produktif dan lamban!! Perusahaan rugi gara-gara kamu tahu?!!” sengit wanita separuh baya itu menyentakku dengan angkuh di tengah keramaian kantin kantor siang itu.
KEMBALI KE ARTIKEL