Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Menelaah Kembali Kajian Orientalisme terhadap Islam

10 Desember 2024   18:13 Diperbarui: 10 Desember 2024   18:13 69 0
Seiring dengan berjalannya waktu, kita lupa bahwasanya Islam dulu sangat berkuasa dan ditakuti oleh barat sampai barat  berusaha mati matian untuk meruntuhkan islam. mari kita bahas apa itu orientalisme terlebih dahulu, orientalisme merupakan kajian orang-orang barat yang mengkaji dunia ketimuran. nah titik fokus utamanya adalah dunia Timur dan Islam yang dimulai dengan mempelajari bahasa Arab dan Agama Islam.


Pada abad klasik para orientalis ini benar-benar murni atas kepentingan pragmatis hanya ingin belajar ke timur, karena pada saat itu islam memiliki super power  di dunia, islam berhasil mengembangkan pengaruhnya mendirikan kerajaan di Andalusia sejak masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan, sedangkan barat mengalami yang namanya dark age masa kegelapan, ketertarikan barat pada saat itu ingin mendorong mereka melakukan kontak peradaban dengan dunia islam yang menjadi corong peradaban pada masa itu.


Perang Salib menjadi titik balik dalam hubungan Barat dan Timur. Kekalahan dalam perang salib memicu kebencian dan dendam di kalangan Barat, yang kemudian diwujudkan dalam kajian Orientalisme. Alih-alih mempelajari Islam dengan tujuan untuk memahami, para Orientalis justru lebih fokus pada upaya memojokkan dan menyerang Islam, sebagai pembenaran atas kegagalan mereka dalam perang salib. ironisnya mereka lebih difokuskan kepada memburukkan Islam, dibanding ingin mengetahui dan mempelajari seperti apa pengetahuan atau ilmu yang ada di negara timur itu.  


Dari situ lah barat mulai melakukan kolonialisme mereka pada timur, dan para orientalis banyak menyebarkan opini atau ujaran kebencian terhadap islam ke Eropa, serta menciptakan stereotip negatif terhadap timur dan memfitnah ajaran islam agar negara negara barat terpengaruh bahwasanya Islam itu tidak seperti yang mereka kira, tidak hanya menciptakan stereotip negatif saja mereka juga menyebarkan misionaris ke Timur yang bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran kristen ke beberapa wilayah di timur serta dengan ironisnya ingin melemahkan ajaran atau pengaruh Islam. Dengan demikian mereka jadi mudah untuk masuk ke struktur sosial dan politik di timur, lalu apakah mereka pernah ingin menguasai dunia timur?


Dari Orientalisme itu berdiri, banyak lontaran kebencian yang disebarkan oleh kaum orientalis ini. tidak hanya dengan mencaci nabi Muhammad SAW dengan mengatakan Free Sexs, poligami, dan Fedeofil lalu mengatakan bahwa Nabi SAW merupakan manusia yang menyebarkan agama palsu, penipu.  lalu  mereka juga mengkritik Al-Quran sebagai saduran Injil dan Taurat, hanya karena Al-Quran datang setelah kitab-kitab terdahulu, Banyak orientalis, seperti John Wansbrough dan Patricia Crone, meremehkan otentisitas wahyu Al-Quran, yg mengira Al-Quran sebagai produk sejarah yang kompleks daripada wahyu ilahi. Mereka berpendapat bahwa Al-Quran merupakan hasil perkembangan komunitas Muslim awal, bukan teks yang diturunkan langsung kepada Nabi Muhammad.


Adapun karya Orientalis yang secara spesifik memfitnah Islam, seperti karya dari Abraham, Dalam karyanya Geiger berpendapat bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi oleh agama Yahudi. Ia mengklaim bahwa beberapa aspek dalam Al-Quran merupakan adaptasi dari ajaran Yahudi, dan menyatakan bahwa Al-Quran adalah karangan Nabi Muhammad yang diajari oleh pendeta Yahudi atau Nasrani. Pandangannya ini mencerminkan upaya untuk meragukan keaslian wahyu Al-Quran dan berasumsi sebagai hasil interaksi budaya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun