Prabowo-Hatta dan Jokowi -JK telah melalui rangkaian seleksi KPU untuk ditetapkan sebagai Capres dan Cawapres tahun 2014 ini. Presiden dan Wapres-nya adalah merupakan simbol NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA yang amat sangat kita cintai baik di mata rakyatnya maupun di hadapan masyarakat dunia internasional sekalipun. Kedua kandidat ini pasti memiliki kecintaan yang sama dengan kita terhadap Negara yang BESAR ini. Sehingga sebagai rakyat kita seharusnya mampu memberikan masukan dan saran yang membangun bila terdapat kekurangan dari keduanya tentu melalui jalur yang benar dan dibenarkan secara aturan mauoun perundangan yang berlaku di INDONESIA. Kepercayaan harus diberikan kepada keduanya, untuk dalam hal memilih itu menjadi HAK setiap rakyat karena itulah yang menjadi azas PEMILU di INDONESIA yaitu LUBER JURDIL (Langsung Umum BEbas Rahasia Jujur dan Adil). Perbedaan pilihan tidak harus membuat kita menjadi musuh. Bila perbedaan itu membuat kita merasa menjadi musuh maka piohak ketiga yang akan bertepuk tangan karena berhasil membuat BANGSA INDONESIA terpecah belah. Pertanyaannya adalah pihak ketiga itu siapa??? Itulah yang menjadi tugas kita bersama RAKYAT INDONESIA untuk selalu waspada dan hati-hati saat membicarakan atau membahas atau menentuka nasib bangsa. Pihak ketiga tentu tidak akan kelihatan secara nyata seperti kentut, kecium baunya tapi tidak terlihat kasat mata.
Akan tetapi untuk menjadikan satu cita-cita dan berpikir sama adalah suatu hal yang sangat tidak mudah tetapi bukan hal yang mustahil. Di saat kita memiliki kepentingan-kepentingan pribadi tanpa berpikir menghargai kepentingan orang lain bahkan tidak berpikir kepentingan bersama bahkan BANGSA maka dapat dipastikan kita tidak akan mampu berpikir sama tentang Negara ini. Atau sama berpikir sama tentang cita-cita bangsa tetapi memiliki HIDDEN AGENDA tersendiri atau memiliki pamrih tersendiri umtuk kepentingan pribadi atau kelompoknya maka dapat dipastikan akan melakukan segala cara agar hidden agenda tersebut tercapai tanpa peduli norma dan sopan santun sebagai bangsa yang beradab.
Sesama rakyat yang cinta terhadap NEGARAnya tetapi saling menghujat dan mencari kesalahan-kesalahan teman diskusi atau debat atau lawan politik merupakan kondisi IRONI saat ini. Peran media sosial dan perkembangan teknologi informasi saat ini menjadi penyumbang terbesar sebab kondisi ironi tersebut. Karena informasi yang beredar di media-media sosial maupun sarana informasi lainnya sedemikian besar dan banyaknya dan tidak didukung mental yang cakap dalam menyikapi informasi tersebut. Inilah salah satu tugas dan tantangan penting dari Negara saat ini. Informasi ini sudah liar tanpa diketahui kebenaran dari informasi itu sendiri.
Sebagai rakyat yang masih amat sangat mencintai dan membanggakan INDONESIA, saya sangat mengharapkan Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan mengembalikan ruh, mental dan jiwa ke-INDONESIA-an hakiki ke dalam tiap sanubari rakyat Indonesia.