Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

The Secret of Sweetest Choco

28 Juni 2024   20:54 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:11 43 0
Pagi dengan perasaan yang bersembunyi dalam manis nya coklat, di Lorong Soya mengintip dari balik pintu kelas, seperti sedang menantikan sesuatu, atau sedang mengawasi keadaan? Dia benar-benar mengamati keadaan sekitar kelas dengan cermat, sampai perhatian nya teralihkan pada kupu-kupu berwarna biru yang lewat di depan nya, ia mengikuti kupu-kupu itu yang mengarah ke jendela Lorong sekolah itu.
This is Soya's secret chocolate recipe, don't let anyone know yet

Kupu-kupu itu pun pergi, Soya melambaikan tangan nya sebagai salam perpisahan, Nampak nya sesuatu yang mungkin di waspadai oleh soya pun datang, seorang laki-laki dengan tinggi 180 dengan; potongan rambut two block itu bernama Noah, membuat Soya mati gaya di depan jendela yang berada di depan kelas, Noah berjalan tanpa menyadari kehadiran Soya yang berada tepat di samping nya saat melewati Lorong.
"duh,  mati gue, cepet kek lo masuk kelas lo, eh jangan buru-buru maksud nya gue belom puas ngeliat lo"
Sebenarnya Soya telah lama mengagumi Noah sedari lama, namun entah karena Soya yang tidak pede atau Noah yang terlalu cuek, Kedua nya belum pernah berinteraksi satu sama lain. Namun Soya sering kali melihat Noah.    "dia sadar gak sih?" itu mungkin hanya salah satu pertanyaan yang terlintas dalam benak Soya. "masa iya sih? Gue di samping loh tadi, masa iya lo gak notice? Hal itu menyinggung Soya, dia merasa tak sependek itu, sampai-sampai Noah tak menyadari kehadiran nya.
-bell istirahat berbunyi-
Soya di minta untuk mengembalikan buku paket ke ruangan guru yang terletak di ujung lorong, Bersama teman nya. Mereka asik mengobrol sampai menabrak anak laki-laki, Soya terjatuh Bersama dengan buku yang bergeletakan di lantai.
"kalo jalan tuh pake............"
"are you okey?"
Soya yang tadinya ingin marah menjadi tak berkutik, karena laki-laki yang ia tabrak adalah Noah, hal itu membuat nya tak berbicara  "lo gak apa-apa kan?" Noah bertanya sembari membantu soya membereskan buku itu, soya hanya mengangguk dengan pandangan kebawah, teman Soya yang melihat keadaan itu pun memutuskan pergi sembari tersenyum kecil "ica????" Soya panik bingung harus melakukan apa, di tambah lagi dengan ica yang beranjak pergi dari tempat itu.
"gue bantu ya?"
"gue..... bisa sendiri"
Jawab Soya dengan ketus, Soya pun bangun dan mengambil buku paket yang ada di tangan Noah
"soya!!"
Soya pun menghentikan Langkah nya dengan memasang ekspresi bingung bagaimana ia bisa tahu  nama ku? Mungkin itu yang ada di pikirkan Soya.
Noah berdiri di depan soya sembari tersenyum
"pulang nanti gue tunggu di parkiran"
"gue gak apa-apa kok, santai aja"
"kebetulan rumah kita deket, sekalian gue juga mau ke toko coklat, lo suka coklat kan? Anggep aja sebagai permintaan maaf gue, sampai ketemu di parkiran".
Noah meninggalkan Soya, perkataan Laki-laki itu membuat pipi Soya merah merona,
"lo sadar gak sih sama apa yang lo omongin barusan?"
Soya pun bergegas mengumpul buku paket itu di ruang guru, dengan perasaan yang masih gugup Soya memasuki ruangan kelas nya.
-Bell pulang berbunyi-
Soya merapihkan tas nya untuk segera pulang
"gimana tadi pdkt nya?"
Tanya ica dengan nada yang mengejek, Soya pun menatap ica dengan tatapan jutek
"lo kok tadi ninggalin gue? Tau gak lo gue mati gaya tadi"
"ya abis nya, itu kan cowo yang lo idamin juga, gue sengaja cabut duluan, gamao gue jadi nyamuk"
"cakep lo begitu? Meleng dikit udah ngilang ni anak, pantes kaga ada laki yang deketin lo"
"eits..... itu mah beda lagi, oiya lo ga ada acara nanti? Gue pengen ajak lo main soalnya"

Soya pun teringat obrolan nya dengan Noah saat istirahat tadi, namun karena malu ia berniat untuk mengabaikan nya,
"mmm..... enggak sih, yaudah yu main  emang mau kemana?"
"gue mau ajak lo ke toko coklat, yang di deket rumah lo itu......"
"yaudah kesana yu?"
Mereka berdua berbincang sambil berjalan di lorong sekolah, hendak menuju pintu keluar, sesampai nya mereka di jalan menuju parkiran, Soya kelihatan nya mewaspadai sesuatu dan menyuruh ica untuk bergegas pergi dari tempat itu.
"Soya!!!......."
Suara anak laki-laki itu memanggil Soya, namun ia berpura-pura tidak mendengarkan nya. Noah berlari menghampiri nya dan memegang tangan nya,
I found the choco shop
"lo kemana aja tadi? Gue tunggu di depan kelas gue kok lo gak ada?"
"gue piket tadi........"
Noah melihat teman nya Soya, mengisyarat kan bahwa dia ingin bicara empat mata dengan Soya, ica yang paham pun tersenyum dan menepi dari mereka bedua
"lo menghindar dari gue ya?......."
Soya hanya menggelengkan kepala nya, ia benar-benar berubah drastis saat di hadapan Noah, dia seperti tidak bisa bicara apapun sore itu,
"lo kenapa?...... marah sama gue?
Respon Soya pun masih sama, dia hanya menggelengkan kepala nya. Lalu sifat jahil dari Ica pun muncul lagi,
"Soy gue duluan ya? Ada acara dadakan dari keluarga gue......"
Soya pun terdiam, bingung harus berkata apa, ia hanya menatap kebawah, tak berani menatap mata laki-laki itu,
"Soya?....... kita berangkat yu?"

Soya mengangguk, saat mereka bedua melewati pintu masuk parkiran Soya terjebak di keramaian anak-anak sekolah yang sangat ramai, dia panik melihat sekerumunan orang yang begitu banyak, dan itu membuat nya sangat pusing, banyak nya suara yang masuk ke telinga Soya membuat nya hilang kendali
I found you ucap Noah sembari menggenggam tangan Soya "emang kayaknya lo gak bisa gue tinggal sebentar ya?....." Soya hanya terenyum mendengar kalimat itu dari nya, hal itu juga membuat nya menjadi lebih tenang, sebenarnya hal ini adalah sesuatu yang tidak pernah di sangka-sangka oleh Soya. Kedekatan mereka yang tiba-tiba menjadi lebih intens tanpa adanya aba-aba dari seseorang yang dia sukai. Noah menuju motor bobber nya sembari menurunkan pedal motor untuk Soya
"yu, naik......."
Soya menghampiri Noah, laki-laki itu memberikan jaketnya kepada Soya,
"pake jaket gue, abis hujan soalnya takut lo kedinginan"
Soya hanya menurut pada Noah, mereka pun berangkat ke toko coklat sembari menikmati udara sejuk di kota, mereka berdua hanya terdiam di motor, Soya memberanikan diri untuk membuka obrolan terlebih dahulu  Noah, lo gak kedinginan?...... tanya Soya pada laki-laki itu karena ia melihat tangan Noah yang sepertinya menggigil dingin sih tapi gak apa-apa kok, gue udah biasa juga begini,
Mmmm..... gitu ya  Soya memeluk tubuh Noah, makasih ya?...... suasana Kembali canggung namun mereka berdua menikmati momen-momen ini. Sesampai nya mereka di toko coklat, Noah memilih tempat duduk di samping jendela
"kita gak mesen dulu?......"
"udah, duduk aja yang manis"
Ica menghampiri mereka berdua dengan membawakan dua cangkir coklat hangat dan sebuah kotak kado kecil, Soya kebingungan saat Noah dan Ica ternyata saling kenal.
"ini..... maksudnya apa sih?"
"udah, buka dulu aja kadonya...."

Soya membuka kado yang berisi resep coklat termanis, namun dia masih bingung mengapa Noah memberikan nya resep rahasia itu, lalu ada boneka beruang kecil dengan aroma coklat yang khas dari toko coklat itu dengan secarik kertas.
"do you like chocolate? I know the secret recipe now, that's why I like it to. Kamu curang, menyimpan resepnya sendirian, padahal aku juga ingin merasakan manis nya coklat   sampai akhirnya aku mencari tahu tentang rahasia yang kau sembunyikan pada kupu-kupu yang kau jumpai di pagi itu   ternyata coklat yang kamu berikan terasa sangat hangat, namun penuh dengan kesamaran yang harus aku terka- sendiri, Even though you hid the recipe, now I have tasted the chocolate, it tastes sweet, I also have my secret recipe, do you also want to taste my chocolate?"
Setelah membaca kutipan dari secarik kertas itu, Soya menatap wajah Noah, ia sangat tidak menduga semua ini bisa terjadi, soal Ica, dia adalah sepupu kandung dari Noah, jadi sebenarnya Ica diam diam memberitahukan perasaan Soya pada Noah, dan ternyata Noah pun sama namun di antara kedua nya sama-sama tidak memiliki keberanian untuk memulai percakapan, sampai suatu Ketika mereka di pertemukan oleh momen dimana Soya secara tak sengaja menabrak Noah di lorong sekolah sore itu, hal itu memberi kesempatan Noah untuk mengajak nya berkencan dengan Soya.
Soya terharu dengan semua yang telah dilakukan oleh Ica, sempat ia berpikir untuk tidak mengaguminya lagi, sampai  pada satu momen yang mempertemukan mereka, Soya memeluk sahabat nya seraya mengucapkan terima kasih, lalu menjawab pertanyaan yang tertulis di secarik kertas yang; baru saja ia baca.
"can I taste your chocolate to?"
"hahaha..... of corse u can"
Dari sana hubungan mereka berdua pun terjalin, Noah pun menggenggam tangan Soya dan membawa nya pergi untuk melihat karangan Bintang yang terlukis dalam wadah langit, Noah melontarkan puisi yang keluar dari mulutnya, membuat Soya merasa tenang dari segala kegaduhan yang memberantaki isi hati nya.
Nuansa malam mendukung keromantisan mereka berdua, Noah menatap mata Soya sembari mengusap pipi nya, "di bibir lo, ada sisa coklat" Noah membersihkan sisa coklat itu dengan bibir nya, Soya tersipu malu, pipi nya merah merona, lalu Noah mengalihkan topik pada puisi yang tadi ingin ia sampaikan.

"kala malam yang anggun
di penuhi dengan sorakan Bintang
telah lahir asmalibrasi yang bukan tentang kisah romansa tragis
Cahaya Bintang menjadi saksi akan kerestuan amin dalam diam
Yang terkabul pada senja yang berkabut
Lalu di seduh nya sebuah perasaan yang tenggelam
Dalam coklat yang ku cicipi dari bibirmu
Sorai, tekala amin yang menjadi aman
Dalam restu semesta kita"

Soya tersenyum pada Noah, memeluk nya dengan erat sembari berkata terima kasih ya? Sudah mau mencari tahu tentang resep yang ku sembunyikan  Noah membalas ucapan Soya dengan Mengusap kepala gadis itu, dan malam itu menjadi sebuah saksi Sejarah tentang hangat nya coklat dalam hidangan penutup, soya?........ lo tidur? Hahaha lucu banget anak kucing ini Noah membiarkan nya terlelap pada malam itu

Even though you hid the recipe, now I have tasted the chocolate, it tastes sweet, I also have my secret recipe, do you also want to taste my chocolate? 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun