Artikel yang saya baca membahas mengenai cara Gusdur yang digambarkan sebagai seorang pemimpin yang "humoris" dimana dia selalu menyampaikan anekdot-anekdot singkat dalam pidatonya. Cara Gusdur ini menambah kesan humoris atau santai dalam pidato-pidatonya sehingga para penonton bisa lebih santai dalam mendengarkan dan lebih mengerti pesan yang ingin disampaikan Gusdur. Pidato yang disampaikan Gusdur juga mengandung makna-makna tersirat seperti dalam contoh bagaimana Gusdur sebenarnya sedang mengkritik bagaimana seorang inteligen tidak dapat membedakan antara berkomunikasi dan berdoa
KEMBALI KE ARTIKEL