Hari-hari ini kita dapat melihat bahwa, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial, tiba-tiba setiap orang merasa dirinya pakar. Mereka bebas mengomentari, mengulas, menganalisis, bahkan menghakimi setiap fenomena, baik peristiwa ilmiah, spiritual, sosok, atau hal gaib sekali pun dengan berbagai argumen. Bahkan, jika ingin, mereka dapat menciptakan realitas palsu (pseudo reality) untuk kemudian disebarluaskan sebagai kenyataan yang hakiki.
KEMBALI KE ARTIKEL