Sebagai sebuah bangsa yang terbentuk melalui konsensus berbagai ide besar, Indonesia memiliki keniscayaan tentang fakta perbedaan dan keragaman yang tidak bisa ditolak. Â Penolakan terhadap keragaman dan perbedaan dapat dikatakan sebagai penolakan terhadap sejarah bangsa: pendurhakaan terhadap akarnya sendiri. Suka-tidak suka, falsafah negara yang kini bernama Republik Indonesia ini merupakan kristalisasi dan manifestasi dari ide Islamisme, Sosialisme, dan Nasionalisme
a la Soekarno, ditambah lagi
local wisdom seperti: gotong royong,
tepo seliro, dan lain sebagainya. Ide dan
local wisdom tersebut kemudian dibakukan dalam lima pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila.
KEMBALI KE ARTIKEL