Ditengah kemajuan teknologi yang sangat pesat ini, banyak sekali segi yang berdampak bagi kehidupan manusia, salah satunya teknologi internet, yang bisa kita lihat dengan munculnya game online yang ada di computer maupun handphone (Irwandi et al., 2021). Game online merupakan system yang dapat dimainkan siapa saja secara online dimanapun, menggunakan koneksi internet yang disukai oleh banyak kalangan dari anak-anak hingga dewasa (Abdullah, n.d.). Game online ini bisa dimainkan jika dihubungkan dengan internet, artinya kita bisa memainkan game online jika terhubung dengan internet, perangkat yang bisa dimainkan di computer atau handphone salah satunya adalah game online ini, namun terdapat juga game offline yang dapat dimainkan tanpa jaringan internet karena data game nya sudah diunduh dan ada pada computer atau smartphone kita yang bisa dimainkan dimana saja tidak hanya dengan sebelahnya namun bisa dengan orang dibelahan bumi manapun (Hasan et al., n.d.). Game online muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 2001 dengan game nexian online dan muncullah game yang bervariasi, mulai dari arcade, action, teka-teki, strategi dan masih   banyak lagi, namun yang terpopuler salah satunya adalah Mobile Legend (Bismark Putra et al., n.d.). Game Mobile Legend ini tidak asing ditelinga para gamers, dan menjadi salah satu game terbanyak peminatnya karena gratis di playstore dan bisa dimainkan banyak orang secara multiplayer maupun soloplayer dan dimainkan 5 versus 5 dengan berbagai macam jenis skill, item maupun hero yang ada, serta berbagai macam model bermainnya seperti classic, brawl, custom, rangked, dan mayhem (Abdullah, n.d.). Terkadang kita bisa lupa waktu jika bermain game ini saking asiknya dengan durasi bermain sekitar 20-30 menit dalam 1 game, para player juga bisa memainkan game ini berkali-kali tanpa dibatasi oleh energy atau sejenisnya sehingga kita bisa bermain berjam-jam (Hasan et al., n.d.). Dengan begitu game online memiliki dampak negative yaitu menyebabkan kecanduan dan gangguan Kesehatan jika dimainkan terus-menerus karena terpapar oleh radiasi handphone, yang bisa juga menyebabkan depresi pemainnya (Warits Marinsa Putri et al., 2020).
KEMBALI KE ARTIKEL
