Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Diplomasi Middle Power Indonesia Setelah Pandemi

7 Juni 2023   15:37 Diperbarui: 7 Juni 2023   15:43 127 2
Negara-negara kelas menengah dianggap lebih rentan dalam manajemen krisis karena posisinya yang marjinal  dalam konteks politik internasional. Dalam situasi pandemi, diplomasi diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan negara maju agar dapat fokus pada kegiatan multilateral. Oleh karena itu, tidak jarang diplomasi negara kecil dan menengah merespon lebih baik untuk membantu komunikasi dalam menyelesaikan krisis (Wivel et al, 2014). Kondisi krisis seperti pandemi Covid-19 dinilai mampu menciptakan peluang bagi negara-negara kecil dan menengah untuk lebih aktif dan bekerjasama dalam menyelesaikan krisis (Pedi et al, 2020). Pedi dan Wivel (2020) lebih lanjut mengungkapkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, negara-negara kecil dan menengah dapat menerapkan strategi "cerdas" dan "kewirausahaan", terutama untuk mengisi kesenjangan yang ditinggalkan oleh negara-negara maju. Dalam hal ini, mereka cenderung bekerja sama dalam lingkungan regional, antara  negara-negara kecil dan menengah, dan berusaha mengangkat posisinya dalam konteks politik internasional. Namun, fakta bahwa negara maju memiliki keunggulan dalam hal lingkungan pendukung yang kuat, seperti sistem kesehatan yang baik dan fasilitas penelitian, membuat negara maju tetap menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemi (Wieler et al, 2021).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun