Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Apocalypse Episode 142)

15 Juni 2023   11:18 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:31 128 4
"Jika tidak kulakukan sekarang juga, sesungguhnya aku takkan pernah bisa beristirahat dengan tenang walau dalam bunker nyaman penuh pangan dan segala kebutuhan hingga akhir zaman!" monolog Lady Rosemary sambil menggenggam erat sesuatu dalam saku kanan jubahnya.

"Mama!" Grace segera pergi dari sisi Rani dan tiba di sisi Sang Bangsawati, belum menyadari apa yang ibunya akan lakukan.

"Grace, kau pulang juga! Cepat, tunggu apa lagi? Segera masuk ke bunker utama bersama kakakmu yang sudah berada di sana untuk dirawat! Jangan habiskan waktumu di sini!" tepis Rose saat putrinya berusaha memeluk seperti tadi Grace lakukan pada Rani.

"Ta-ta-tapi Mama juga harus ikut, aku kembali karena menurut titah Papa Orion! Ayo, Ma!" Grace merengek dan meraih lengan ibunya, menarik ke arah bunker. Namun Lady Rose teguh bertahan, "Kau saja dulu, masih ada urusan Mama yang belum selesai di sini!"

Suatu firasat buruk tetiba menghinggapi Grace. Ibunya tadi sudah mengeksekusi Edward Bennet Si Pendeta Pengkhianat. Sekarang, masih ada nyawa yang ingin ia cabut. Siapa lagi jika bukan...

"Ya, Grace. I can read your mind," Lady Rose seakan menggemakan semua pikiran putrinya, "hanya urusan pribadiku dengan mantan guru bahasamu!" Diraihnya senjata kesayangan dan membidik ke arah tertentu

"Lady Rose!" Rani yang berjarak beberapa meter dari ibu-anak itu tak menyangka jika bahaya mengancam nyawa akan terulang. Ia hanya bisa pasrah.

"No, Mama, please, don't do it, you're losing your mind!" Grace kini tahu jika ibunya bukan akan membantu Orion, melainkan...

"Nona Rani!" Grace sadar jika gurunya lagi-lagi berada dalam bahaya besar. Segera berusaha agar tak terjadi, gadis itu spontan bergulat dengan Sang Bangsawati, mencoba menahan ibunya. "Mama, jangan! Mereka kembali ke tempat ini dengan maksud baik! Bisa saja Papa Orion kabur dengan Nona Maharani, Leon ditinggalkan begitu saja, dan..."

"Minggir, Gadis Ingusan!"

"Tidak, Ma!"

"Grace, jangan! Kau pergi saja dari ibumu! Biarlah aku mati, asal kau dan Leon selamat!"

Kedua wanita Delucas itu saling dorong dan bergumul. Tak peduli pada sekitarnya termasuk pekik Maharani, Grace bersikeras menghalangi maksud ibunya.

"Tapi, Grace, selama wanita ini masih hidup, dia..."

Tetiba terdengar letup pelan hampir bersamaan pekik Grace. Gadis 15 tahun itu terbelalak.

"TIDAK! GRACE!"

"Ma..." darah segar keluar dari tubuh dan mulut Grace. Peluru magnum Lady Rosemary telah bersarang di tubuhnya!

"A-a-aku tak bermaksud..." panik, Rose menjatuhkan pistol, memapah tubuh anaknya yang telah jadi tumbal kemarahannya. "Grace, hold on!"

"Grace terluka? Tidak, tidak!" Rani ikut meratap.

"Lihat! Ini semua gara-gara kau, Maharani Cempaka!" Lady Rose gemetar dan meradang.

Sebelum ia sempat berbuat lebih banyak kebodohan, beberapa staf Kediaman Delucas yang setia sigap memegang, mengevakuasi Grace dan ibunya. "Astaga, mengapa begini? Semoga belum terlambat. Tuhan pasti menyelamatkan nyawa Nona Muda. Mari masuk ke bunker, Ma'am. Semua penghuni yang diizinkan masuk sudah menunggu Anda! Akses akan segera ditutup!"

***

Kenneth Vanderfield dan Si Wanita Misterius telah berada di depan Kompleks Delucas yang masih terjaga ketat. Puluhan survivor berdiri di gerbang bagian dalam, mereka tak berhasil mendapatkan kesempatan masuk ke dalam bunker. Rata-rata mereka adalah mantan pengikut Edward Bennet.

"Izinkan kami keluar! Lokasi ini sudah tak aman lagi!"

"Tapi di luar sana juga berbahaya! Kalian juga takkan boleh masuk lagi seandainya terjadi hal-hal yang tak diinginkan!"

Tentu saja tak seorangpun diizinkan keluar-masuk, padahal situasi sedang tak menentu. Kebakaran di Lab Barn semakin meluas. Belasan petugas jaga bekerja keras menghalau mereka agar tidak keluar. Pintu gerbang masih dikunci, beberapa barikade gulungan kawat berduri tinggi diletakkan sebagai penghalang.

Kenneth, masih dalam kondisi kedua tangan terbelenggu dan setengah mati masih berada dalam mobil sedan pribadi yang dikemudikan Sang Wanita Misterius penyelamat-nya. Ia terduduk lemah di jok belakang, sementara wanita itu turun dan berbicara dengan petugas penjaga.

"This is an emergency! Please, let us in!"

"Maaf, Ma'am, kondisi Kompleks Delucas sedang sangat genting. Kami tak bisa begitu saja membukakan gerbang ini!"

"Tapi saya membawa serta penghuni kompleks, dokter Kenneth Vanderfield yang sedang sekarat. Beliau bilang, ialah satu-satunya orang yang bisa menghentikan situasi kritis yang sedang terjadi di sini!" 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun