Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerita Pendek Anak: Kisah Tikus Kecil dan Tikus Besar

24 Mei 2023   08:55 Diperbarui: 24 Mei 2023   09:00 880 9
Tikus kecil dan tikus besar seringkali disebut tikus saja atau dianggap hewan yang sama, padahal mereka hewan berbeda. Tikus kecil atau tikus rumah dalam Bahasa Inggris disebut juga Mouse, sedangkan Tikus besar adalah Rat.

Mousi dan Ratsi adalah dua ekor tikus bersahabat yang tinggal di sebuah rumah Manusia. Tentunya bukan untuk dijadikan hewan peliharaan. Mousi si Tikus rumah seringkali hanya mencari makan di luar rumah saja, entah di tempat sampah di luar halaman atau sisa-sisa makanan para Manusia. Mousi tahu, penghuni rumah itu takkan pernah menerima keberadaan para tikus jenis apapun sebagai hewan penumpang di dalamnya.

Akan tetapi tidak demikian halnya dengan Ratsi. Ratsi merasa  percaya diri dengan tubuhnya yang besar. "Aku hewan yang kuat. Aku bisa melakukan apa saja. Aku akan masuk ke dalam rumah itu dan mencuri makanan-makanan lezat di meja dapurnya. Kau mau ikut?"

"Bukankah itu sangat berbahaya? Kudengar manusia bukan makhluk yang ramah terhadap para tikus seperti kita."

"Kau ini memang makhluk kecil penakut. Kita harus berani bertindak jika mau selamat."

"Mungkin benar, aku hanya seekor hewan kecil pengecut. Akan tetapi aku masih bisa mendapatkan rezekiku dengan jalanku sendiri, meskipun ini sulit dan mungkin tidak seenak caramu."

Demikianlah Mousi menolak ajakan Ratsi. Ratsi tetap bersikukuh ingin masuk ke dalam rumah.

Hari pertama, Ratsi berhasil. Ia menemukan pintu yang tidak rapat tertutup. Sukses menyelinap masuk, ia gembira berhasil menemukan gudang penuh bahan makanan, dapur dan meja makan yang kurang teliti dibersihkan, makanan yang tidak ditutup rapat.

"Lihat, malam hari ini kudapatkan roti, keju, dan masih banyak lagi!" Ratsi memamerkan hasil pendapatannya, "Kau pasti sudah percaya jika tindakanku ini menghasilkan, bukan? Jadi kau mau ikut denganku atau tidak?"

Mousi sejujurnya mulai merasa iri, akan tetapi ia bertahan untuk tidak tergoda. "Kurasa para Manusia akan melakukan sesuatu jika mereka sampai tahu jika tikus seperti kita masuk ke dalam rumah mereka."

"Huh, baiklah. Aku pergi sendiri saja."

Demikianlah Ratsi selalu berhasil selama beberapa malam hingga perutnya kekenyangan, penuh berisi makanan. Akan tetapi ia tidak sadar jika kata-kata Mousi segera akan jadi kenyataan.

"Bu, lihat, ada tikus di dapur kita. Di gudang juga ada bekas gigitan di beberapa kemasan bahan makanan. Kita selama ini ceroboh. Kita harus lebih menjaga kebersihan serta segera bertindak."

"Pak, benar juga, sebaiknya kita lakukan tindakan pencegahan. Ibu punya rencana."

Ratsi yang sudah keenakan mencuri pun malam ini menjalankan aksinya. Mengendap-endap ke dapur nan gelap, ia yakin jika ia akan berhasil seperti yang sudah-sudah. Ia mengendus aroma ikan goreng nan lezat.

Akan tetapi, "Aw, apa yang lengket ini? Aku tak bisa berjalan! Aku tak bisa bergerak! Mousi, tolong, tolong aku!"

Meronta-ronta, ia mencoba lepas dari apapun yang menahannya. Ratsi mencicit keras-keras. Namun percuma, Mousi tak mendengarnya.

Lampu dapur menyala. Pasangan Ibu dan Bapak Manusia bersorak gembira saat menemukan seekor Tikus besar lengket di atas jebakan lem.

"Lihat, Pak, dengan umpan sisa ikan goreng ini, kita berhasil mendapatkan Tikus besar yang gemuk ini!"

Sejak itu, Mousi tak pernah berjumpa dengan Ratsi lagi. Ia merasa lega, walau rezekinya mungkin tak sebesar rekannya itu, akan tetapi dirinya aman sentosa.

Tamat.

Pesan moral: janganlah kita langsung tergiur pada penawaran atau peluang besar yang terdengar sangat mudah dan menguntungkan. Waspada jauh lebih baik daripada kelak celaka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun