Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 101)

12 Mei 2023   11:55 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:00 174 4
Orion tahu pasti bahwa apa yang sedang ia saksikan dalam keremangan garasi pengap ini sama sekali bukan keajaiban!

Melainkan sebuah kutukan yang sebelumnya telah dialami Russell!

Saatnya untuk bertindak! Tetapi... pemuda itu berusaha keras untuk membidik sejitu mungkin. Ia sudah mengarahkan moncong shotgun sedekat mungkin dengan pelipis Rev. James. Takkan menyakitkan. Sebutir timah panas saja sudah cukup untuk membuat jiwanya tenang. Namun Orion tak punya keberanian dan juga ketegaan.

Astaga, bagaimana ini? Aku tak bisa, jari-jariku gemetaran! Aku juga tak dapat membidik dengan tepat! Tapi sekarang juga aku harus mengambil keputusan, jika tidak...

Sungguh, Orion merasa belum siap. Padahal di depannya tubuh tak bernyawa Rev. James mulai mendapatkan kekuatan entah dari mana untuk bangkit bagaikan 'Lazarus' yang sudah terbaring tanpa nyawa selama tiga hari namun berhasil dibangkitkan dengan mujizat!

"Orion... tolong," bibirnya yang menghitam terbuka sementara ia duduk menegakkan diri, "Aku lapar, haus, dan sesak..."

"Tidak, aku tak bisa melakukan ini terhadap jasad Anda, Rev. James..."

Dalam rasa ragu, Orion berdiri dan mulai melangkah mundur ke pintu garasi tempat Henry Westwood berdiri menunggu di baliknya.

Haruskah aku membuka pintu ini?

***

Sementara itu di ruang perpustakaan, Maharani dan kedua remaja Delucas masih sibuk belajar. Walau terhanyut, Rani masih cemas memikirkan semua.

Ketika menerima titipan, Orion kelihatannya senang sekaligus gelisah sekali tadi. Apakah dia... sekarang mencoba mencari keberadaan sosok pembawa benda itu? Kurasa aku harus menyusulnya... Aku tak boleh membiarkan suamiku bertindak gegabah, jika benar itu Rev. James!

"Nona Rani, mau ke mana?" Grace dan Leon heran saat Rani tetiba berdiri dan berjalan menuju pintu perpustakaan.

"Uh, aku lupa telah meninggalkan ponselku di paviliun, aku menunggu kabar dari keluarga besarku di Evernesia! Kalian tunggu di sini saja, cobalah buat beberapa kalimat tanya sederhana seperti yang tadi kucontohkan. I'll be right back!"

"Oh I see, okay, Nona Rani. Kami menunggumu!" sahut Grace.

Begitu Rani sudah pergi, Leon segera mengutarakan kecurigaannya kepada sang adik, "Kelihatannya Nona Rani kali ini tidak jujur kepada kita berdua."

"Dari mana kau tahu jika ia berbohong?"

"Jaringan komunikasi sudah cukup lama mati dan kurasa tidak akan pernah pulih lagi. Jadi percuma memiliki telepon genggam dan mengakses komputer, tak ada seorangpun bisa online! Mungkin di Everopa saja, mungkin juga di seluruh dunia!" Leon tertawa dengan nada ironis, "Kurasa, ia sedang menyusul Papa Orion. Urusan apa, well, aku tak tahu. Sementara mama kita kedatangan Lady Mag, ia belum lagi menghabiskan waktu bersama Papa Orion!"

"Oh, damned right. Kurasa kau benar soal telepon itu, hanya alasan saja. Mungkin juga benar ada hubungan khusus antara Papa Orion dengan Nona Rani. Tetapi selama kita tak memiliki bukti, kita tak bisa berbuat apa-apa. CCTV saja mati..."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun