Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 99)

11 Mei 2023   15:40 Diperbarui: 11 Mei 2023   15:50 208 9
"Memangnya ada apa di dalamnya? Aku sendiri belum berani membuka amplop itu..." Rani tak berani bicara keras-keras, khawatir ada yang akan mendengar.

Orion menatapnya tajam dan berbisik, "Dari mana kau bisa mendapatkan ini, dan di mana pemberinya sekarang berada?"

Rani baru hendak bicara ketika tetiba pintu pantry terbuka lebar-lebar.

"Hai, semuanya! Kabar heboh! Nanti malam akan ada kesempatan lagi untuk kita jalan-jalan, turun ke kota!" Leon menyerbu masuk seperti angin ribut. Syukurlah Orion masih keburu menjauh dan menyembunyikan amplopnya di dalam saku celana.

"Memangnya kau akan diizinkan Rose untuk pergi? That won't be an easy journey. Kemarin malam dan tadi pagi kau sudah alami sendiri betapa menakutkannya pandemi virus Octagon itu." Orion buru-buru bicara sambil duduk di sebuah kursi yang agak jauh dari Rani agar Leon tak terus memandang mereka dengan wajah curiga.

"Uh, melalui undian, bisa saja kuselipkan namaku di situ. Aku yakin pasti jika tidak dapat giliran malam ini, besok-besok kita akan 'beruntung' juga!" Leon seperti biasa pasti berusaha keras agar semua keinginannya tercapai.

"Kak!" terengah-engah Grace menyusulnya, sekali lagi mencoba memperingatkan, "Jika terjadi apa-apa denganmu, mama takkan bisa memaafkan dirinya sendiri!"

"Huh, wanita saja boleh, mengapa aku tidak? Rani dan Orion juga akan ikut serta agar adil. Hanya mama yang tak ikut karena punya alasan khusus selain 'menjaga benteng' di sini!" Leon masih membandel juga.

"Ya sudah. Yang jelas, karena masih di bawah umur, aku tak bisa ikutan. Jadi silakan pergi sendiri asal kau tidak ceroboh dan bertindak bodoh!" Grace meleletkan lidah.

"Huh, kau cuma iri, Dik! Aku tak butuh dirimu untuk melindungiku!" balas Leon tak mau kalah.

"Hei, sudahlah, Guys!" Orion berdiri, "Sekarang lebih baik kalian belajar bahasa saja dengan Nona Rani. Aku punya sedikit urusan di luar main mansion."

"Ide bagus, Papa Orion. Nona Rani, sudah lama kita tak belajar, iya 'kan Grace? Satu atau dua jam saja sebelum kembali tidur siang untuk persiapan bergadang nanti malam..." Leon berubah senang.

"Oh, baiklah. Kita tetap harus rajin belajar walaupun situasi dunia sedang tak menentu, sungguh ide yang baik agar kita tak terus memikirkan pandemi baru ini," Rani setuju, "sebentar ya, Anak-anak, aku hampir selesai mencuci."

Grace mengangguk. Tak lama, ketiganya segera berlalu ke perpustakaan.

Orion masih berada di pantry. Dikeluarkannya amplop yang tadi diserahkan Rani. Surat resmi pernikahan bertanda tangan Rev. James dari gereja Chestertown bertuliskan nama mereka; Orion Benjamin Brighton dan Maharani Putri Cempaka, plus sepasang cincin emas berukir. Sebelum ritual pernikahan, Orion telah memesan dan membayar semua lewat perantaraan Rev. James!

Jangan-jangan... Rev. James telah 'berada' di dalam kompleks ini dalam keadaan terluka dan kini sedang dicari-cari oleh semua seperti yang baru saja disampaikan kepada semua orang tadi oleh Henry Westwood. Astaga. Aku harus ikut mencari dan berhasil menemukannya sebelum Kenneth dan stafnya membawanya ke Lab Barn! Aku tak ingin Rev. James yang malang meninggal dalam penderitaan bahkan kelak bernasib sama seperti Russell!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun