"Astaga. Betulkah, Leon? Come on, kau terlalu berlebihan! Apa yang kita sering tonton di Flixnet itu takkan pernah terjadi di dunia nyata! Semua serial Evermerika dan Khoreya itu hanya khayalan belaka! Too ridiculous and impossible, you know? Berhentilah lebay dan jadilah sedikit lebih dewasa, berpikir lebih waras!" Grace suka sekali menegur kakaknya yang ia anggap selalu melebih-lebihkan semua yang ia lihat dan ia dengar, "Kalian jangan percaya pada kata-kata kakakku itu, ia hanya ingin mengerjai kalian saja, Orion, Nona Rani! That was just a silly thing. Just forget all that Leon just said."
"Huh, terserah kau saja, up to you, Lil' Sis. Aku hanya mencoba jujur, menceritakan ulang kepada mereka apa yang tadi kutonton sendiri. Ayo kita nyalakan televisi lagi, jika kalian tidak percaya! Berita semacam ini pasti diulang-ulang tiap jam seperti di awal pandemi virus pernapasan beberapa tahun silam!" Leon membela diri, geleng-geleng kepala sambil mengangkat bahu.
"Eh, tapi tadi sebelum pergi, Mama bilang kita tak boleh terus-menerus nonton berita karena itu hanya akan membuat kita tak bisa berpikir positif!" Grace mencoba mencegah, namun kakak lelakinya lebih cepat meraih remote control dan buru-buru menekan tombol.
Maharani dan Orion tak bisa menghindar dari berita breaking news yang segera tersaji di layar televisi LED super besar dan tajam itu.
"Pharez kini dijaga ketat oleh pihak keamanan baik pihak kepolisian maupun militer Everance. Tak ada seorangpun yang boleh keluar masuk. Perintah tembak di tempat diberlakukan bagi siapa saja yang nekat menerobos barikade!" Reporter di kanal siaran televisi Evernasional itu menyampaikan berita tak sedap, "Infeksi jenis baru ini langsung menimbulkan kegentaran dan kericuhan di Everance dan kalangan medis dunia Ever! Ever Health Organization atau EHO akan segera mengeluarkan rilis resmi mereka. Tetap tunggu perkembangan selanjutnya, hanya di EverTV!"
Maharani dan Orion hanya bisa saling berpandang-pandangan. "Uh, kelihatannya Leon benar, walaupun beritanya belum muncul lagi, ini bisa jadi sesuatu yang buruk... Waspada saja. Kita berdoa semoga masalah bisa diatasi." Orion mencoba bijak.
Henry Westwood, sang kepala pelayan main mansion, tiba-tiba muncul di ruang keluarga. "Selamat sore, maaf jika kehadiran saya mengganggu. Selamat tiba kembali di rumah, Nona Cempaka dan Tuan Muda Orion. Kalian semua pasti lapar dan lelah, lebih baik menenangkan diri dan minum teh hangat dulu. Sambil menunggu kembalinya Lady Rosemary, telah kami sajikan kudapan sore ala Everopa. Selamat menikmati!"
"Wah, kebetulan sekali, aku lapar! Walau memikirkan zombie ini membuatku ingin sekali makan sepiring besar kentang goreng dengan saus tomat yang banyak sekali!" Leon sekali lagi berusaha membuat Grace jengkel, namun adiknya sepertinya tak peduli.
Tak lama kemudian mereka berempat plus Henry sudah berada di beranda, di mana di atas meja bundar telah terhidang sepoci teh dan kopi hangat plus cemilan Everopa savory dan manis yang terlihat begitu mewah. Rani seperti kehilangan selera. Semua anggota keluarga Delucas mulai makan, namun gadis itu hanya menggenggam secangkir teh sambil menatap minuman hangat yang masih beruap tipis.
"Nona Maharani Cempaka, apabila Anda merasa ada rasa yang kurang pada hidangan ini atau ada yang ingin dikritik, silakan katakan, kami akan perbaiki. Kami selalu berusaha menghidangkan kudapan yang terbaik!" Henry yang setia menunggu di sisi meja mencoba memecah kekakuan.
"Oh, tidak ada, thank you, Sir. Semuanya pasti enak-enak! Baiklah, akan kucoba satu-satu!" Rani terkesiap dan mencoba tersenyum. Perutnya tak begitu lapar walaupun belum diisi. Begitu banyak hal terlintas di pikirannya, mulai dari kejadian tadi dengan Orion hingga apa yang mungkin terjadi di masa depan.
"Makanlah, Nona Rani, nanti kau jatuh sakit. Sebentar lagi Everopa akan memasuki musim dingin, di sini juga akan turun salju!" Orion tak bisa terlalu memberi perhatian lebih di depan ketiga orang lain ini.
Tetap saja, kedua putra-putri Lady Rose sepertinya suka menunjukkan sindiran mereka, "Ehm, maaf, Papa Orion, tampaknya Anda tak mencemaskan mama kami!" Grace sepertinya sengaja mengatakan itu.
"Uh, maaf, Grace aku bukannya tak memikirkannya sama sekali. Aku yakin Rose pasti baik-baik saja dan akan segera pulang!" Orion tersenyum kepada anak-anak sambungnya.
"Betul!"
Suara itu membuat semua orang menoleh ke arah pintu beranda. Lady Rose telah kembali bersama seorang tamu pria.
"Orion Delucas, suamiku, dan Nona Maharani Cempaka, perkenalkan, ini dokter Kenneth Vanderfield, seorang dokter terkemuka Everlondon asal Chestertown yang sengaja kuundang untuk tinggal bersama kita di sini sebagai dokter pribadi kita semua!"
Maharani terkesiap. Tadinya ia sudah bersiap-siap jika Lady Rose akan menyemprot dirinya bersama Orion karena mereka telah 'berani' pergi berdua tanpa sepengetahuannya. Namun wanita anggun itu tampaknya bersikap biasa-biasa saja, bahkan dengan ramah memperkenalkan dr. Kenneth.
"Hai dr. Vanderfield! Namaku Leon, ini adikku Grace, kami putra dan putri Lady Rosemary. Selamat datang di Kediaman Delucas!"
"Selamat datang. Aku Orion, ehm, suami Lady Rose." Orion sedikit curiga kepada pria 'baru' ini, tetapi ia berusaha untuk tampil ramah.
"Selamat sore, Dokter Vanderfield. Namaku Maharani Cempaka, guru Bahasa Evernesia Leon dan Grace." Rani berusaha memperkenalkan diri dengan sopan.
Seorang pria berusia awal tiga puluhan tahun yang berwajah cukup tampan, berjas putih serta berpenampilan elegan memperkenalkan diri, "Hai semuanya, how are you? Namaku Kenneth, terima kasih sudah menyambutku dengan gembira. Jadi mulai hari ini aku direkrut untuk tinggal di sini dan melayani kalian dalam bidang kesehatan. Karena perkembangan berita di Pharez sangat mencemaskan ibunda kalian, beliau baru saja menemuiku untuk membuat kita semua tenang dan tetap terjaga dalam kompleks ini."
Lady Rose tersenyum senang dan menginfokan dengan nada gembira, "Dr. Kenneth, seorang spesialis obstetri ginekologi atau obsgyn, juga akan memberiku beberapa terapi hormon dan perawatan agar bisa subur dan kelak hamil, memberikanku anak kandung dari Orion! Tidakkah itu adalah kabar yang menyenangkan? Dengan demikian, keluarga kita akan bertambah besar dan cinta kami akan bertambah kuat, betul, Suamiku?"
Orion terperangah, namun tak bisa berkata apa-apa selain mengangguk.
Dalam diamnya, Maharani merasa sedikit terganggu, Apakah aku cemburu? Ah, tidak, tidak, tidak! Itu wajar saja. Lady Rose berhak melakukan apapun yang ia inginkan. Walaupun entah mengapa, hatiku kini terasa sakit.