Tulisan apa saja, fiksi-non fiksi, bisa asal tulis dan tetap laris dibaca walau tanpa makna. Mengapa? Karena isinya 'dibutuhkan' atau terlanjur buat penasaran. Namun perlu diketahui,
belum tentu tulisan yang laris dibaca/dilanggani itu berarti sudah 'layak baca' alias bermakna. Misalnya saja kisah-kisah fiksi ala televisi alias 'opera sabun masa kini' yang sudah berulang hingga kita mampu menebak isi dan jalan cerita serta
ending-nya. Jika tidak kena azab, ada tokoh menderita, ya pasti akan menyesal. Memang ada maknanya, namun 'ya begitulah' rasanya semua orang sudah tahu walau belum menonton/membacanya. Itulah sebabnya kebanyakan penonton/pembaca bijak lebih selektif dalam menikmati.
KEMBALI KE ARTIKEL