Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Patah

17 November 2019   13:20 Diperbarui: 17 November 2019   13:22 12 0
Aku adalah serpihan kata yang tak terbaca. Tertulis tapi tak bermakna. Ditulis oleh tangan yang berjiwa melayang, terbawa angin tak tentu arah.

Tetes demi tetes butiran air mata mengalir, di pelepah pipi yang halus ini, hingga deras seperti guyuran hujan tadi malam.

Apakah dengan cara ini aku tumpahkan lelahku? Bertahan dan terus berani melawan hati. Hati yang remuk sungguh sulit dirangkai kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun