Pada dasarnya, feminisme merupakan suatu ideologi memberdayakan perempuan. Perempuan bisa menjadi subjek dalam segala bidang dengan menggunakan pengalamannya sebagai perempuan dan menggunakan perspektif perempuan yang lepas dari patriaki yang selalu beranjak dari perspektif laki-laki.  Nilai-nilai feminisme secara umum menekankan pada beberapa prinsip utama yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Nilai-nilai tersebut ialah, kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, penolakan terhadap stereotip gender, kesadaran dan identitas diri, solidaritas, dan interseksionalitas. Feminisme dianggap sebagai usaha pemberontakan kaum perempuan untuk mengingkari apa yang disebut sebagai kodrat atau fitrah perempuan, melawan pranata sosial yang ada, atau institusi rumah tangga, seperti perkawinan dan lain sebagainya (Fakih, 2007:81). Berdasarkan asumsi tersebut, feminisme tidak mudah diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, nilai feminisme disalurkan melalui ruang-ruang kehidupan, termasuk dalam karya  film. Film dijadikan salah satu media komunikasi massa dikarenakan film merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi secara massa. Melalui film dapat menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kehidupan disekeliling kita. Salah satunya, film Barbie sebagai wadah untuk menyuarakan nilai-nilai feminisme.
KEMBALI KE ARTIKEL