Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Fikih Muamalah: Hukum Jual Beli

3 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 3 Desember 2024   20:37 22 0
Fikih Muamalah adalah cabang ilmu fikih yang mengatur hubungan antar manusia dalam aspek muamalah (interaksi sosial dan ekonomi), seperti jual beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, hingga kerjasama bisnis. Dalam Islam, jual beli termasuk aktivitas yang dibolehkan karena mendukung kehidupan manusia. Namun, ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar transaksi tersebut sah dan halal.

Pengertian Jual Beli

Secara bahasa, jual beli berarti pertukaran barang dengan barang atau barang dengan uang. Dalam istilah fikih, jual beli adalah akad pertukaran barang atau jasa dengan imbalan tertentu yang dilakukan dengan kerelaan kedua belah pihak.

Dasar Hukum Jual Beli

Hukum jual beli dalam Islam didasarkan pada Al-Qur'an, Hadis, dan ijma' ulama. Beberapa ayat dan hadis yang menjadi landasan hukum jual beli antara lain:

1. Al-Qur'an:

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275)

2. Hadis Nabi SAW:

"Sebaik-baik usaha adalah usaha seorang pedagang yang apabila berbicara tidak berdusta, apabila berjanji tidak mengingkari, dan apabila menjual tidak berlebihan." (HR. Al-Bukhari)

Syarat dan Rukun Jual Beli

Untuk memastikan transaksi jual beli sesuai dengan syariat Islam, ada syarat dan rukun yang harus dipenuhi:

Rukun Jual Beli:

1. Penjual dan Pembeli: Harus baligh, berakal, dan bertindak atas kehendak sendiri.

2. Barang yang Dijual: Barang harus halal, ada wujudnya, dan bisa diserahterimakan.

3. Akad: Terdiri dari ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan).

Syarat Sah Jual Beli:

1. Barang yang diperjualbelikan harus jelas dan tidak mengandung unsur gharar (ketidakpastian).

2. Transaksi dilakukan atas dasar kerelaan kedua belah pihak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun