Rasulullah SAW merupakan seorang pemimpin agama sekaligus sebagai pemimpin negara. Tetapi Rasulullah berhasil dalam mengemban kedua tugasnya tersebut. Sebagai pemimpin negara, Rasulullah dalam memperluas wilayah islam dengan diplomasi. Sementara diplomasi pada saat itu adalah manajemen hubungan antara golongan. Perbedaan yang mendasar yaitu ketika jaman Rasulullah tidak belum mengenal istilah bangsa-negara, dipommat dan internasional, melainkan berupa golongan masyrakat, para arbriter (penengah), dan masyrakat luar.[1]Â
KEMBALI KE ARTIKEL