Umur saya sudah lewat tiga puluh tahun. Sudah pantas memiliki istri dan anak. Sudah pantas juga berfantasi seksual atau menikmati visualisasinya lewat gambar-gambar dari majalah semi porno yang biasa saya beli di pinggir jalan. Tapi anehnya ibu saya yang usianya lebih dari enam puluh tahun itu marah-marah ketika menemukan gambar-gambar itu di meja kamar saya. Saya tidak tahu benar apa reaksi ibu sesungguhnya; marah sebenarnya, kecewa, prihatin, khawatir atau lainnya. Saya tidak cukup bisa menilai sikap ibu dari wajahnya yang tertunduk lesu sambil membungkusi gambar-gambar cabul itu. Hampir sekitar satu dus indomi penuh dibawa ibu semunya entah kemana.
KEMBALI KE ARTIKEL