Oleh ramdansyah
Berikut ini keluh kesah saya dengan produk telkom dimana saya jadi pelanggan telepon rumah sudah puluhan tahun, sejak awal 1990-an.
Pada tahun 2012 saya mengganti paket nonton dari tv kabel swasta ke groovia tv pada Januari 2012. Kelebihan dari paket ini adalah dapat mengulang menonton hingga 7 hari ke belakang. Sebagai penyelenggara Pemilu tingkat provinsi, dibutuhkan berita dan analisis beberapa hari sebelumnya untuk dijadikan bahan tulisan, laporan dan analisis. Darisana kemudian menjadi bahan tema pembicaraan saya di sejumlah televisi. (buka rahasia nih bisa siaran langsung di 7 tv dalam kurun 1 x 24 jam). Untuk punya groovia harus ada kabel fiber optik. Di rumah saya ternyata kabel ini tersedia sehingga dapat akses 7 mega untuk tv groovia dan 1 mega untuk internet speedy. Paket ini dulu dapat discount 50%, 25% dan akhirnya normal 100 setelah 1 tahun. Artinya sejak Januari 2013 sudah membayar telepon khusus paket ini sebesar Rp. 770.000,- per bulan.
Untuk bisa nonton program groovia harus punya fiber optik itu saratnya. Jadi ketika kantor gedung prasaran sasana karya yang berada di ring 1 depan istana ingin menggunakan program yang sama untuk jadi bahan analisis staf di kantor provinsi tetap tidak bisa (padahal potensi pasar anggota kami di 5 kota dan 1 kabupaten ada 600 staf/komisioner). Kantor hanya berlangganan paket speedy 2 mega saja. Sayangnya groovia berubah ubah wujud. Entah kenapa program ini berganti nama dengan usee tv. Mungkin, karena beberapa kali sering ngadat atau tersendat-sendat kalau nonton tv. Saya juga sering komplain terkait peristiwa ini. No gangguan 147 mungkin sudah menerima banyak keluhan kalau program suka Zhang. Maklum, kalau pulang malam kadang ingin nonton film atau acara berita petang harinya atau nonton HBO.
Singkatnya sekarang saya mau menceritakan tentang pengaduan saya terkait dengan layanan telkom dan berbagi dengan teman-teman semua.
1. Laporan melalui telkom 147. Saya sudah mengadukan perihal usee tv saya pekan lalu melalui telpon 147. Keluhannya remote usee tv yang digunakan selama 2,5 tahun sudah mulai patah, sehingga sulit digunakan. Kadang bisa kadang tidak. Ketika menghubungi 147 tgl 23 agustus 2014 diberi nomor pengaduan 1002326678 oleh putra. Sudah dijelaskan problem pengaduan dan dijanjikan 3x24 jam selesai. Ternyata sd 29 agustus 2014 tidak ada perkembangan, sehingga saya sempatkan mampir ke grapari telkom yos sudarso.
2. Laporan langsung ke Grapari telkom. Usai jadi narasumber di puncak, karena hari jum’at dan melihat waktu menunjukan pukul 15.00 saya berusaha mampir ke kantor telkom di jl yos sudarso, tanjung Priok Jakarta utara. Setelah menunggu sekitar 1 jam dilayani. Permintaan saya selain mengganti box usee tv dengan yang ada tombol manual (kalau remote rusak, maka dapat menggunakan manual) dan remote baru saya juga minta penggantian program speedy dan usai tv. Alasannya dulu paket familia dengan saluran tv dan cinema dimana kecepatan akses hanya 1 mega biaya bulanan sekitar 770 ribu, sekarang dengan paket 10 mega internet speedy dan saluran cinema hanya senilai 880 ribuan. Laporan diterima oleh Arya bahkan saya rekam dengan video action cam untuk memperkuat kalau saya datang melapor ke telkom grapari. No. pengaduan 1002374009. Janji telkom grapari 3 x 24 jam, tapi sampai senin masih belum ada kejelasan.
3. Akhirnya saya mengadu lagi ke 147 dengan penjelasan yang sama dan diterima oleh kina dengan no pengaduan 1002386621 pada tanggal 1 september 2014. Kina operator pengaduan menyatakan belum menerima pengaduan yang saya sampaikan ke grapari yos sudarso sehingga harus membuat no laporan baru.
4. Pengaduan melalui website telkom. Hari ini Rabu 3 September 2014 saya mencoba pengaduan by email atau website telkom semoga ada perkembangan baru. Karena ini adalah pembodohan publik dengan menjanjikan penyelesaian dalam kurun waktu 3 x 24 jam, tetapi dari alur kronologis ini tidak ada sama sekali yang direalisasikan. Setelah registrasi sebagai syarat untuk mengajukan komplain dan mendapat email balasan untuk verifikasi ternyata nasib saya sama juga (https://my.telkom.co.id/support/index.php). Harapan saya dengan tagline “Telkom Support Center adalah layanan online yang menyediakan kemudahan dalam pengaduan terkait produk-produk Telkom” lebih memudahkan ketimbang pengaduan 147 dan mengunjungi langsung ke lokasi telkom yang membutuhkan waktu ekstra bagi pekerja, Ternyata sistem online Telkom tidak bekerja di perusahaan yang menggunakan basis teknologi informasi. Berulang kali mengirim dengan mengklik rombong kirim ternyata yang keluar pernyataan Mohon maaf permintaan sedang tidak bisa kami layani. Silakan coba beberapa saat lagi.
5. Demikian keluhan saya, kalau memang tidak ada penyelesaian dengan berat hati saya minta dicabut saja langganan telkom saya dan paket yang ada. Jaringan fiber optik tv kabel lain kini sudah ada yang lewat kok didepan rumah saya. Kenapa saya harus menyampaikan statemen ini, karena untuk mencabut paket juga harus ke grapari, kalau tidak kita akan tetap kena charge bulan-bulan berikutnya. Padahal saya akan mual-mual kalau ke graphari telkom, karena harus punya waktu ekstra, waktu tunggu yang lama, dan tetap tidak mendapat tanggapan apa-apa seperti yang sudah saya uraikan di atas.
Semoga tulisan ini dapat diteruskan ke teman-teman yang bekerja di telkom. colek Yamin El Rust Gimana mau bersaing dengan produk lain, kalau layanan pelanggannya saja tidak berfungsi. Padahal ini ujung tombak bagi perusahaan. Dan kayanya orang seperti saya banyak sekali. Kalau cerita ini saya sampaikan ke Group fb, twiter, bb semoga teman teman berpikir ulang untuk menggunakan produk ini.