Adanya fenomena sekolah-sekolah yang berlomba menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri sudah selayaknya menjadi perhatian kita bersama. Hal tersebut perlu dilakukan agar penerapan kurikulum baru tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan dan bukan karena “proyek” semata. Berdasarkan data dari Kemdikbud, setidaknya ada 1.006 sekolah ditambah dengan jumlah sekolah di 14 kabupaten / kota di Kalimantan Timur yang mengajukan permohonan untuk menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri. Jumlah tersebut tentunya belum termasuk sekolah-sekolah lain yang saat ini baru akan mengajukan permohonan secara resmi. Ditengah berbagai persoalan yang masih menyelimuti kurikulum 2013, menjadi pertanyaan besar mengapa daerah-daerah begitu “bersemangat” dalam menerapkan kurikulum baru tersebut. Jika sekolah-sekolah tersebut memandang bahwa kurikulum baru tersebut lebih baik dari kurikulum yang saat ini berlaku tentu kita tidak bisa menghalang-halangi mereka. Namun jika keputusan tersebut diambil karena adanya tekanan maupun paksaan dari pihak luar tentunya patut kita sayangkan.
KEMBALI KE ARTIKEL