Kalimat yang akan terus terngiang dalam kepala
Pagi yang seharusnya manis bagai gula
Menatap puja sosok idola
Menjadi berpaling menghadap jendela
Air mata begitu saja jatuh
Hati saat itu langsung luruh
Meremat baju hingga lusuh
Sampai ingin menjadikanmu musuh
Bagimu itu tidak akan berarti
Tapi bagiku itu belati
Begitu menancap dalam hati
Perlahan bisa membuat mati
Ya, kalimat itu akan selalu menjadi pengingat
Yang tak akan pernah kujadikan kiblat
Di masa depan saat aku merasa penat
Karena akan membekas sayat