Saat ini sedang ramai mengenai subsidi kelas online yang berdasarkan pemberitaan menggunakan anggaran APBN sampai dengan 5.6 triliun rupiah yang diperuntukan bagi 5.6 juta penerima bantuan. Semakin ramai karena salah satu pemenang tender kelas online adalah salah satu perusahaan staf khusus Presiden RI. Pada penulisan artikel ini saya tidak akan membahas mengenai anggaran 5.6 triliun rupiah yang dianggarkan pemerintah, karena saya meyakini pemerintah memiliki pertimbangan-pertimbangan lain yang saya sendiri mungkin kurang memahami, karena keterbatasan saya sendiri. Akan tetapi dalam penulisan ini saya ingin memberikan masukan mengenai pembuatan kelas online yang tersinergi kepada penerima bantuan dengan biaya yang murah.
KEMBALI KE ARTIKEL