Namun bila ditanya setuju atau tidak penamaan Nusantara bagi ibu kota negara yang baru, secara pribadi tidak ada pengaruhnya. Kenapa? Bukanlah tugas saya untuk memutuskan nama yang cocok, tetapi para pemimpin bangsa ini. Oleh karena itulah mereka dibayar oleh rakyat untuk merumuskan, memastikan, dan kemudian memutuskan.
Nama "Nusantara" itu bagus, apalagi mewakili struktur peta geografis negara kita yang terdiri gugusan ribuan pulau. Tidak ada "membagongkan" dengan nama itu. Justru dengan nama Nusantara, negara kita akan dipandang sebagai satu-satunya negara yang memiliki kekhasan aneka ragam budaya serta bahasa para penghuni pulau.
Seandainya dilibatkan dalam penamaan ibu kota negara baru, tentu saja hal itu tidaklah mungkin. Berkhayal saja pun sulit. Sebab, hal itu memerlukan kajian mendalam yang melibatkan para ahli sejarah dan budaya, serta memikirkan nilai-nilai filosofisnya. Dan beruntung, saya tidak berada dalam kapasitas tersebut.
Harapan saya, IKN harus menjadi model smartcity yang ramah lingkungan. Pengelolaannya pun jauh tersentuh hingar-bingar skandal yang merugikan. Dan paling penting, IKN haruslah menjadi icon baru negara Indonesia Maju yang Over Power dibawah tangan dingin sekelas BTP.