Tengtong...tengtong..tengtong...bunyi bel kamar berdering, terlihat waktu menunjukkan pukul 16.32 waktu bangkok. Jam segini siapa pula yang bertamu, kataku dalam hati, dengan langkah cepat pintu kamar pun saya buka. Assalamu Alaikum ucapnya, dan saya pun membalas salam tersebut Waalaikumussalam. Ada apa pak, tanyaku. Nih ada sedikit makanan...wow...saya mulai serius, maaf pak makanan apa ? diapun menjawab Empek-empek kapal selam. Percakapan kami berakhir dengan kalimat “piringnya diantar dikamar 528” (piring yang dipinjam dari pengajian,penulis), akupun berkata Siap pak dan terima kasih.
Hari ini merupakan hari yang indah dan special mendapatakan makanan khas indonesia, yang secara rasional tidak mungkin menemukan di bangkok ini. Jangankan makanan khas indonesia, makanan halal pun sangat sulit untuk mendapatkannya. Beberapa hari ini memang pembicaraan makanan khas indonesia menjadi trend diantara kami, biasanya pembicaraan itu muncul ketika kami berada dimasjid untuk shalat berjamaah, yang kebetulan dari tempat kami terdapat masjid didaerah Petchburi Soi 7. Selesai shalat magrib sambil menunggu isya topik ini selalu diangkat, dan terlontarlah topik empek-empek kapal selam. Dan apa yang kami perbincangkan itu hari ini diwujudkan oleh Pak Alim Mardhi student Chulalongkorn University yang berasal dari palembang.