Sebelum kita bertemu, kau menunjukan partiturmu. Harus kuakui, aku masih bingung dengan urutan kejadiannya. Seperti yang selalu menjadi bayangan di dalam kepalamu, kau didera bingung dengan keputusanku untuk meninggalkan kehidupanmu. Aku tidak bisa menjelaskan alasannya. Seperti yang kau lihat sendiri, aku menampilkan diri melalui semesta yang mengandung semua titik lain; masa lalu dan masa depan. Dan aku tidak sengaja mengalami hal ini. Tetapi barangkali, inilah alasanku yang terkuat bahwa, beberapa simfoni lebih sulit dipahami dari orchestra yang pernah kau mainkan.
KEMBALI KE ARTIKEL