Hari-hari membuat kepalaku berputar di tombol tiga, kota ini belum mau mati. Akhirnya malam ini tubuhku tidak dibasahi oleh keringat, tapi air laut, dalam selimut biru. Seorang anak mampu  membayangkannya, sebuah bidang datar memotong matahari, langit dan pohon kelapa---terkunci tali temali dalam sebuah potret, sebuah upaya agar kenangan tidak terulang lagi, sebuah jebakan, penjara atau tong sampah. Rerumputan rebah dan basah, seekor merpati hinggap pada dini hari di atas tempat tidur.Â
KEMBALI KE ARTIKEL