Kota itu telah membanjiri tubuh dan isi kepalaku dengan, lebih dari 26 musim hujan. Isinya perempatan dan rel kereta, kelahiran dan kematian, musik pop dan sekantong besek, junkfood dan rasa lapar dan binatang. Saat aku tinggal di sana, aku lupa pelajaran tentang pohon dan kesehatan jasmani. Tapi di sudut lain di kota itu aku belajar menanam bunga sambil menghela kabut dan melamun. Dulu masih tong sampah dan gorong-gorong, tempat makan dan kawin bagi sekawanan anjing liar, sekarang rumah. Pelukan ibu yang hangat, selimut dari api yang menjalar tipis ke dalam tenda-tenda perkemahan di Buffalo Hills, bohlam 15 watt di atas telur ayam. biar gimana pun aku butuh tidur dan masih ingin bermimpi jadi penguasa hutan. tidur di antara musik dan kesepian.
KEMBALI KE ARTIKEL