Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Filsafat dan Pembangunan Karakter

13 November 2024   15:27 Diperbarui: 13 November 2024   15:30 24 0
Dalam konteks Islam, dakwah tidak hanya sekadar menyampaikan ajaran agama, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk membentuk karakter individu dan masyarakat yang baik. Filsafat dakwah menekankan pentingnya tujuan dan metode dalam penyebaran ajaran agama agar dapat memberikan dampak positif pada kepribadian dan moral. Hal ini relevan karena dalam Islam, karakter atau akhlak adalah salah satu aspek utama dalam menjalani kehidupan. Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia (HR. Bukhari). Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk membahas konsep filsafat dakwah dan peranannya dalam pembangunan karakter.

Dalam kehidupan yang semakin kompleks, filsafat dakwah hadir sebagai landasan etis dan intelektual untuk mengantarkan pesan kebaikan. Dakwah bukan hanya soal menyampaikan ajaran agama; ia adalah proses transformasi yang bertujuan untuk membangun karakter pribadi dan masyarakat. Pembangunan karakter, dalam konteks ini, melibatkan lebih dari sekadar perubahan perilaku individual. Ia adalah perubahan nilai-nilai dasar yang mampu memperbaiki pola pikir, etika, dan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

1. Dakwah sebagai Jembatan antara Nilai Spiritual dan Praktis

Filsafat dakwah tidak sekadar menyampaikan dogma, tetapi juga mengeksplorasi makna-makna mendalam di balik ajaran agama. Proses ini mencakup pemahaman bahwa pesan agama harus mampu dijalankan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dalam sudut pandang ini, dakwah adalah jembatan yang menghubungkan nilai-nilai spiritual dengan realitas praktis. Filosofi ini mengajarkan bahwa nilai-nilai agama akan lebih efektif disampaikan apabila kita menempatkannya dalam konteks yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun