Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Pengoranan bukan Kenyamanan

24 Mei 2010   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01 113 0
Hubungan dengan Tuhan bukanlah suatu kenyamanan. Ya.. saya menganggap Tuhan adalah Tuhan yang menolong dan mengerti masalah yang saya hadapi, Tuhan yang selalu memberi jalan keluar atas persoalan saya, Dia tempat curhat, sampai pada suatu titik di mana Tuhan saya anggap sebagai objek terakhir bukan yang utama ketika saya tidak memiliki teman untuk berbagi. Akhirnya pencarian saya terhadap Tuhan hanya ingin memuaskan keinginan - keinginan saya dan ketika doa saya dijawab, saya merasa senang seperti mendapat sebuah loteray seharga Rp. 10 M hmmmm begitu menyenangkan dan nyaman...

Dalam kitab II Samuel 24 : 24 "Lalu Daud mendirikan disana mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan . Maka Tuhan mengabulkan doa untuk negeri itu. Dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel". Saya belajar kesungguhan hati Daud mencari Tuhan dengan mendirikan mezbah sambil berdoa ia mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan.
Mempersembahkan korban sambil berdoa
Tuhan tidak membutuhkan hanya Doa saja tapi juga Pengorbanan kita. Pertanyaan yang timbul dalam hati saya, sejauh mana hubungan saya dengan Tuhan adalah suatu Pengorbanan? atau hanya kenyamanan belaka? ya, lebih banyak kenyamanan dari pada pengorbanan. Kiranya Tuhan menguatkan dan memampukan saya untuk dapat berkorban (memikul salib). Pengorbanan inilah yang harus ada dalam hubungan anda dan saya dengan Tuhan (pikul salib) tidak hanya sekedar berdoa. Setiap orang kristen yang menerima Yesus mempunyai kewajiban untuk PIKUL SALIB dengan tulus dan sukacita tanpa ragu untuk kemuliaan Tuhan.

Saya ingin seperti seorang wanita yang mau memecahkan "pundi - pundi pualamnya di kaki Yesus". Bagi murid - murid ini adalah suatu pemborosan tapi menurut Tuhan, apa yang di lakukan wanita ini adalah PENGORBANAN untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan tanpa ragu. Ia rela memecahkan pundi - pundinya yang berisi minyak yang sangat mahal di kaki Yesus. wow ... kalau saya berada diposisi perempuan tersebut apakah saya dapat melakukan seperti yang ia lakukan? hmmmm akan susah memang kalau saya mengganggap hubungan saya dengan Tuhan dianggap sebagai suatu kenyamanan, bukan suatu pengorbanan (salib yang harus di pikul).

Daud dan Wanita ini telah membuka hati saya dan menyadarkan saya bagaimana seharusnya memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Memberi yang terbaik bagi Tuhan dengan ucapan syukur dan pengorbanan yang absolut. Saya ingin memecahkan pundi - pundi batu pualam saya yang mahal dan berharga (waktu dan talenta) di hadapan Tuhan.


  • Pundi - pundi berisi waktu : Memberi waktu yang terbaik bagi Tuhan. Sebagai contoh kecil : Memberi waktu utama di pagi hari lewat Daily Bread dan Doa sebelum memulai aktivitas, dan waktu di malam hari untuk merenungkan Firman dan bersyafaat sebelum beranjak tidur.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun