Jokowi Bohong, Tidak Jujur. Teriak satu orang.
Prabowo bohong, tidak jujur, teriak orang lain.
Kamu bohong, teriak istri yang marah kepada suaminya.
Menariknya lagi beberapa waktu yang lalu saya menonton acara History Channel (semacam discovery channel) yang mengupas masalah otak manusia. "Brain Games" episode Liar liar (http://bg2.nationalgeographic.com/episode/12/)
Episode tersebut researcher menemukan bahwa manusia dari bayi secara natural berbohong. Bayi berbohong dengan cara menangis bila ingin sesuatu. Bayi ini tidak sakit atau sedih, cuman dia tau dengan menangis dia akan mendapatkan yang dia mau.
Tanpa diajari manusia itu sudah berbohong.
Jadi mungkin peran agama/orangtua lah untuk menekan/mengendalikan sifat dasar manusia berbohong ini.
Sekarang siapa sih tak pernah bohong, Kamu, Aku? Yah Nabi jawabannya tapi kita bkn membahas agama disini.
Lalu apakah politisi itu gak boleh bohong. Apakah Presiden Amerika harus jujur kepada masyarakatnya alasan menyerang Irak? Bukan saja kejujuran ini menghancurkan karir presiden, malah bisa memicu perang dunia seperti yang telah di akibatkan oleh kasus wikileak.com
Jadi saya sudah bosan dengan opini jokowi bohong ato prabowo bohong. Dewasa sedikit lah dalam beropini.
Jangan salah artikan "tidak korupsi" = "kejujuran". Â Tidak korupsi bukan berarti jujur.
Saya "tidak pernah korupsi" tapi "kadang saya bohong" sama istri saya. Alesan pulang telat dari kantor karena kerja lembur gak taunya nonton bola bareng temen. Â Jadi apakah sama korupsi dan kejujuran.
Kalo Jokowi bilang mau jadi presiden waktu baru dipilih gubernur, gue gak akan pilih dia karena dia jujur tapi bego.
Kalo Prabowo bilang dia pernah ditawari warga Yordania, gua gak akan pilih karena dia jujur, bego dan tidak k nasionalis banget.
Jadi perlukah kejujuran dijadikan kriteria pemimpin yang baik? Perlukah setiap hari bilang Jokowi ato Prabowo tidak jujur.
Penting gak sih???
Bagi saya pribadi misal kriteria pemimpin/president itu tidak ada unsur kejujuran:
1. Presiden Bersih dari korupsi atau kriminal record sehingga tidak ada conflict of interest.
2. Presiden yang melayani, bukan di layani. Sehingga dihormati bawahan bukan ditakuti.
3. Pemimpin yang "Do attitude" artinya melaksanakan program bukan cuman bisanya merencanakan. Rencana itu bisa dibuat team ahli yang pintar/profesor tapi pelaksana harus lembaga executive negara.
Tiga ini saja sudah cukup karena dibuktikan tiga nilai ini dapat membuat jokowi membuat perubahan yang "kelihatan" dibanding 20 tahun gubernur2 sebelumnya.
Regards,
Chandra