Momentum peringatan HUT ke-70 Tentara Nasional Indonesia tahun 2015 ini diwarnai oleh nuansa keprihatinan atas trend kebangkitan komunisme yang selama ini menjadi musuh nomor satu bagi Pancasila. Betapa tidak, menjelang peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI kemaren, masyarakat sempat dihebohkan oleh wacana tentang rencana permintaan maaf pemerintah RI melalui Presiden RI kepada keluarga ‘korban peristiwa G-30S/PKI’ pada acara Pidato Kenegaraan Presiden RI. Wacana yang ramai diulas oleh pemberitaan media tersebut kemudian memicu polemik ditengah-tengah masyarakat, walaupun pada kenyataannya hal tersebut memang tidak dilakukan, dan bahkan tidak disinggung oleh Presiden RI dalam Pidato Kenegaraan nya. Kemunculan berbagai gambar dan logo terkait komunis di berbagai media sosial maupun yang ditemukan langsung di beberapa daerah seperti di Jember, Pamekasan maupun Jakarta semakin meramaikan situasi. Seolah api dalam sekam yang telah tertutup dalam waktu yang lama, saat ini bara nya sudah semakin kelihatan di permukaan dan sewaktu-waktu dapat menjadi nyala api yang besar akibat tiupan angin yang kecil sekalipun, bila tidak segera disiram dengan air untuk memadamkannya.
KEMBALI KE ARTIKEL