Tumpukan sampah menggunung didepan pintu air yang daku lihat langsung ketika mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) PALYJA Cilandak pada hari rabu (7/12/16) . Air kecoklatan membawa sampah dari sumbernya sungai Krukut. Sampah - sampah itu tidak begitu terlihat ketika daku melihat aliran air sungai tetapi ketika berada dipenampungan sampah hanya bisa mengelus dada ini. Dinding-dinding tanggul sengaja membatasi antara sungai dan gedung-gedung pencakar langit disekitarnya. Tanpa suara gedung-gedung itu seperti berbicara
'jangan bawa air-air kotor penuh sampah itu menyentuh dinding-dinding tubuh ku'. Keegoisan warga kelas atas diisyaratkan dengan benteng-benteng batu yang di plester itu.
KEMBALI KE ARTIKEL