Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola

Menuju KLB PSSI: Erick Thohir dan Milenial, Gelombang Perubahan Sepak Bola Indonesia

6 Februari 2023   19:17 Diperbarui: 6 Februari 2023   19:27 299 2
Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan dihelat 16 Februari 2023 nanti. Sejumlah nama bakal bertarung, mulai dari La Nyalla Mattalitti hingga Erick Thohir sang menteri berprestasi.

Ada sejumlah hal yang patut digarisbawahi dalam proses pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 nanti. Pertama, adanya seorang mantan Ketum PSSI yang kembali maju untuk menjadi Ketum PSSI. Yakni La Nyalla Mattalitti.

La Nyalla Mattalitti saat ini Ketua DPD RI adalah Ketum PSSI periode 2012-2016. Mantan Ketua Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur itu terpilih melalui Kongres Luar Biasa yang diprakarsai Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu 18 Maret 2011.

PSSI era La Nyalla adalah fase gelap sepakbola tanahair. Kemenpora pada 17 April 2015, menjatuhkan sanksi kepada PSSI karena memanasnya masalah persyaratan legalitas terkait dualisme kepengurusan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus, serta semrawutnya PSSI secara organisasi.

Sanksi dari pemerintah itu, dibarengi sanksi dari FIFA terhadap PSSI. PSSI tidak dapat berlaga di kancah sepakbola internasional sejak 30 Mei 2015.

Alhasil, Indonesia absen di beberapa ajang, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia di Uni Emirat Arab.

Kedua, perbedaan KLB PSSI kali ini diramaikan oleh 2 orang menteri Kabinet Indonesia Maju. Yakni Menteri BUMN Erick Thohir yang maju sebagai Calon Ketum PSSI serta Menpora Zainuddin Amali sebagai Calon Waketum PSSI.

Tentu saja nama Erick yang ramai dibincangkan publik. Orang-orang menganggap majunya Erick sebagai jawaban atas doa-doa publik yang menitipkan perbaikan sepakbola Indonesia kepada mantan Bos Inter Milan tersebut.

Sebelum gembar-gembor KLB PSSI, kalangan pecinta dan insan sepakbola mendorong adanya perubahan serta perbaikan di tubuh PSSI. Nama Erick Thohir pun disebut-sebut serta digadang-gadang mampu membawa prestasi bagi sepakbola tanahair.

Harapan itu terjawab. Mengantongi restu dari Presiden Jokowi, Erick berkenan ikut mendaftarkan diri sebagai Caketum PSS 2023-2027. Sejumlah pemilik klub pun mendampingi.

Mulai dari Pemilik RANS Nusantara Raffi Ahmad, bos Persis Solo Kaesang Pangarep, Bos Bekasi City FC Atta Halilintar hingga Perwakilan Persib Bandung Tedy Tjahjono ikut mengantarkan Erick. Mereka-mereka ini merupakan Milenial anak muda voters alias pemilik suara di KLB PSSI nanti.

Anak muda Milenial ini diyakini sebagai gelombang untuk perubahan sepakbola Indonesia. Bahkan Direktur Eksekutif Institute For Political Analysis and Strategy (InPAS), Fuad Ginting menyebut gelombang besar ini sebagai fenomena Milenialerick di masa mendatang.

Tak hanya pemilik klub, mantan pemain Timnas dan Legenda PSMS Medan Saktiawan Sinaga pun mendukung Erick Thohir membawa perubahan dan prestasi Timnas Indonesia. Bagi Saktiawan, PSSI membutuhkan orang baru dengan pengalaman internasional yang berani bersih-bersih.

Diketahui, ada 86 pemilik suara plus satu federasi tambahan dalam KLB PSSI nanti. Jumlah itu terdiri dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia.

Dari informasi beredar, Erick Thohir disebut-sebut telah mengantongi 60 voters. Meski belum resmi, tentu ini gambaran mantan Bos DC United itu siap untuk membenahi sepakbola tanah air.

Kita sudah jenuh dengan kondisi sepakbola dalam negeri. Orang-orang yang diberi amanah membenahi, malah sibuk dengan diri sendiri.

Ketua Umum PSSI bukanlah kekuasaan seperti menara gading. Dia harus mampu mendengar banyak serta bekerja lebih banyak dengan nyali dan keberanian demi sepakbola.

Ini saatnya harapan baru sepakbola kita diwujudkan Erick Thohir, seorang kreator bertangan dingin yang sukses dalam setiap urusan yang ditanganinya. Kepada Erick, kami titipkan perbaikan dan kemajuan sepakbola demi harga diri dan martabat bangsa ini.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun