"ANJAY" yang dimaksud hanyalah sebuah kata ungkapan lisan yang bersifat selingkung (sebagai bahasa slang anak muda dalam suatu lingkungan tertentu).
Terus kenapa Si ANJAY dipermasalahkan? Nah, justru di situ letak masalahnya, yakni "Mempermasalahkan ANJAY".
--------
Mungkin yang mempermasalahkan ANJAY tidak memiliki historis dengan karakter pengganti titik dan koma di kalangan remaja Bandung era '90-an, ANJING dan GOBLOG.
Bagi remaja Bandung era '90an, ANJING dan GOBLOG selalu hadir dalam percakapan sehari-hari. Tak bisa dipungkiri, itu nyata adanya. Sejak saya SD sampai Kuliah, ANJING dan GOBLOG akrab di kuping, lantas bagaimana tanggapan orang yang mendengarnya? Biasa saja tuh, selama ANJING dan GOBLOG berfungsi sebagai "pelengkap kalimat lisan yang bersifat selingkung".
Contoh ilustrasi ANJING dan GOBLOG sebagai pelengkap kalimat lisan dalam percakapan:
1. "Barudak! Tadi aing panggih jeung awewe, Geulis pisan Anjing! Goblog teh matak bogoh aing mah."
(Teman-teman, Tadi gue ketemu cewe, cantik banget Anjing! Goblog jadi bikin gue cinta sama dia.)
2. "Anjing Gehu na panas keneh!"
(Anjing tahu isinya masih panas (panas karena baru diangkat dari wajan penggorengan). ANJING sebagai ungkapan Kejut yang bersifat spontan.
3. "Goblog Anjing, ban motor bitu!" (Goblog Anjing, ban motor meletus/kempes. ANJING dan GOBLOG menyatakan ekspresi kekesalan atas sebuah kesialan.
Ekspresi sang Komunikator pelontar ANJING dan GOBLOG tersebut semringah, bahagia, merasakan jatuh cinta, merasakan apes dan tidak ada unsur merendahkan objek yang tengah diperbincangkan. Sebaliknya, ANJING dan GOBLOG sebagai kata pengganti yang menggambarkan pujian dan kepuasan/keluhan isi hati.
-----------
ANJING dan GOBLOG tidak hanya sebagai kata pelengkap kalimat dalam percakapan lisan semata. Bisa juga memiliki makna yang bersifat atau menggambarkan ungkapan emosionil (kemarahan).
Contoh ANJING dan GOBLOG sebagai ungkapan kemarahan, Dan contoh paling ikonik di masyarakat Bandung (Jabar), di antaranya (maaf ya!)
1. WASIT GOBLOG!