Manusia adalah suatu makhluk yang kompleks. Dalam kesehariannya manusia tidak akan luput dengan fenomena-fenomena yang dihadapinya. Dalam menghadapi fenomena-fenomena tersebut manusia memiliki dua alat perangsang yang dapat mempengaruhi dirinya dan juga sekitarnya. Alat tersebut yakni akal dan hati. Kompleksitas manusia terletak pada dua alat itu. Acapkali manusia dalam menghadapi suatu fenomena mendahulukan urusan hati lantas akal akan menimpali. Seyogyanya manusia yang tak akan lepas akan identitas berupa pemaknaan atas dirinya sendiri atau manusai disekitnya. Lantas bagaimana manusia dalam memahami dan menghadapi suatu fenomena yang mengakibatkan hati kecewa akan subjek lain atau manusia lain?
KEMBALI KE ARTIKEL