Aktivis mahasiswa yang sedang melakukan konferensi nasional di kota Bandung mungkin belum tahu sejarah bagaimana perjuangan aktivis mahasiswa bersama rakyat sampai berhasil menjatuhkan rezim Orde Baru; bahkan beberapa mantan aktivis '98 telah ada duduk di kursi DPR. Umumnya aktivis mahasiswa '98 ini kelahiran mulai 74 s.d 78 (era generasi 90-an) dimana masa pendidikan masih mengenyam tindakan OSPEK, guru 'sangar', 'premanisme sekolah/kampung/kampus', dosen 'killer', dsb. Angkatan '90-an masih merasakan era Soehartoisme yang terkenal dengan istilah 'Asal Bapak Senang', 'Hari-hari Omong Kosong', hingga yang masih kental sampai saat ini 'KKN'.
Banyak pihak mensinyalir keterlibatan Pak Prabowo dan Pak Wirantor dalam tragedi kemanusiaan Trisaksi, Semanggi-I dan II, bahkan tragedi penyerbuan kantor DPP PDI di Jl. Diponegoro. Semua ini adalah sejarah kelam bangsa Indonesia yang sampai kapan pun akan dikenang, dan para korban layak dianugerahkan tanda jasa kehormatan dan kepahlawanan dari rakyat Indonesia.
Bulan Maret dan April 2014 bangsa Indonesia akan menghadapi Pemilu Legislatif dan Presiden. Semoga rakyat semakin cerdas untuk memilih wakil-wakilnya di DPR dan MPR, serta presiden untuk 5 tahun ke depan. Jauhkan politik 'kotor' para politikus yang merasa sombong dengan kedudukan dan gaji yang diperoleh padahal duitnya adalah duit rakyat.
Dan jangan menyesal bila memilih orang-orang yang tidak kredibel duduk di legislatif, DPD, MPR, bahkan presiden/wakil presiden. Lebih baik diam saja tidak berbuat kerusuhan daripada terlalu banyak aksi, omong, tetapi tong-kosong-nyaring-bunyinya.
Kenali dan cari tahu sejarahnya, baru berani mengungkapkan pendapat bahkan melakukan aksi; jangan seperti orang pandir yang berteriak di pasar siang padahal orang-orang sudah pulang ke rumah selesai berbelanja :)