Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bagaimana Yukio Mishima Menjadi Penulis?

31 Maret 2014   18:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 120 0
Bagaimana YUKIO MISHIMA menjadi PENULIS ? - Nama aslinya Kimitake Hiraoka. Mishima sangat dipengaruhi oleh neneknya. Kakek dan nenek dari pihak ayah Yukio Mishima bernama Sadatarō Hiraoka dan Natsuko Hiraoka (nama di kartu keluarga: Natsu). *sumber Wikipedia. Masa kecilnya didominasi oleh neneknya yang bernama Natsu. Ia diambil dan dipisahkan dari kedua orang tuanya selama beberapa tahun. Natsu diketahui memiliki masalah kejiwaan yang membuatnya mudah melakukan tindakan kekerasan dan ledakan emosi tidak wajar yang kadang-kadang disinggung dalam karya-karya Mishima. - Sejumlah penulis biografi berspekulasi masalah kejiwaan yang diderita Natsu sebagai asal usul ketertarikan Mishima kepada kematian.Natsu tidak membolehkan Mishima untuk bermain di luar di bawah sinar matahari. Ia juga sama sekali tidak boleh olahraga atau bermain bersama anak laki-laki sebaya. Waktunya dihabiskan sendirian atau bersama keponakan-keponakan perempuan dan boneka-boneka mereka. Hal ini menjadikannya seorang gay dikemudian hari dipenghujung hidupnya. - Mishima dikembalikan kepada kedua orang tuanya ketika sudah berusia 12 tahun. Ayahnya adalah seorang tentara yang menyenangi disiplin militer. Sewaktu masih kecil, ia diajari berani dengan dipegangi oleh ayahnya di samping kereta yang sedang melaju kencang. Kamar Mishima juga digerebek oleh ayahnya yang mencari bukti minat anaknya yang "keperempuan-perempuanan". Hasil tulisan anaknya sering dirobek-robek. - Pada usia 12 tahun, Mishima mulai menulis cerita pertamanya. Ia dengan rakus membaca karya-karya Oscar Wilde, Rainer Maria Rilke, dan sejumlah pengarang klasik Jepang. Setelah 6 tahun bersekolah, ia diterima sebagai anggota termuda dewan redaktur di perkumpulan sastra di sekolah. Mishima tertarik dengan karya-karya Tachihara Michizō yang membuatnya mendalami bentuk klasik puisi Jepang yang disebut waka. - Membaca sewaktu dini atau diusia sekolah dasar sangat penting. Jika melihat sekarang ini, anak sd taunya hanya main games playstation. Belum pernah saya menemukan anak sd sekarang yang suka baca novel atau koran. Dulu saya di kelas 2 sd sudah baca Sartre juga novel2 klas dunia dari pustaka jaya dan balai pustaka. Anak sekarang ditanya balai pustaka, pasti dikiranya toko furniture. - Mishima diundang untuk menulis sebuah cerita pendek prosa untuk majalah sastra Gakushūin, dan mengirimkan cerita berjudul Hanazakari no Mori ("Hutan Penuh Bunga"). Dalam cerita tersebut, narator menjelaskan bahwa dirinya merasa bahwa para leluhurnya entah bagaimana masih hidup dalam dirinya. Guru-guru Mishima begitu terkesan dengan cerita tersebut yang disarankan oleh mereka untuk dikirim ke majalah sastra prestisius Bungei-Bunka. Cerita yang ditulisnya dengan memakai metafora dan aforisme—nantinya menjadi ciri khas Yukio Mishima—diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1944. - Cerita pendek Tabako (The Cigarette) yang diterbitkan pada 1946 menceritakan cemoohan dan bulan-bulanan yang diterimanya di sekolah setelah mengaku kepada klub rugby union tempatnya bergabung bahwa dirinya masuk ke perkumpulan sastra. Trauma ini juga dikisahkannya kemudian dalam cerita berikutnya, Shi o Kaku Shōnen (The Boy Who Wrote Poetry) pada tahun 1954. - Meski ayahnya yang otoriter sudah melarangnya untuk menulis cerita lagi, Mishima terus menulis setiap malam secara diam-diam, didukung dan dilindungi oleh sang ibu yang selalu menjadi orang pertama yang membaca cerita baru hasil tulisannya. - Mishima lulus dari Universitas Tokyo pada tahun 1947. Ia diterima sebagai pegawai negeri di Kementerian Keuangan, dan diperkirakan memiliki masa depan yang cerah. Namun Mishima menjadi terlalu lelah, sehingga ayahnya setuju anaknya yang baru bekerja pada tahun pertama, berhenti dari pegawai negeri untuk berkonsentrasi sebagai penulis. - Jadi adakah anak anda atau anak tetangga yang sudah terlihat akan menjadi penulis ? RB. 31.3.2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun