Beberapa hari yang lalu, saya sempat mengunjungi Pulau Seribu Pura, atau ada yang menyebutnya dengan Pulau Dewata. Selama kurang lebih satu minggu berada di Bali, saya sempat mengunjungi beberapa objek Wisata termasuk Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Tanjung Benoa, Pura Ulun Danau Beratan Badugul, Pantai Pandawa, Pantai Kuta, termasuk juga Monumen Bom Bali, dan bebrapa tempat wisata lainnya. Dari semua tempat yang saya kunjungi, sepertinya hanya sebatas menawarkan keindahan alam Bali yang sangat memukau. Bali sekan-akan merupakan penggalan Surga yang dicipratkan oleh Tuhan kedunia, sahingga tak jarang wisatawan asing begitu betah berdiam di Bali selama berbualan-bulan.  Namun, dari sekian banyak tempat yang saya kunjungi, ada satu tempat yang sangat menarik untuk dijadikan sebuah catatan penting dan refleksi dalam diri saya yaitu Peribadatan Puja Mandala, yaitu Sebuah bangunan  lima tempat peribadatan yang terletak di jalan Kuru Setra desa Bualu Nusa Dua. Mungkin dari sebagian para wisatawan masih terbilang asing mengenal nama ini, dibandingkan dengan nama-nama objek wisata lain yang lebih terkenal. Namun, Mumpung ada sisa waktu saya berada di daerah Nusa Dua, maka saya mencoba men-search melalui Jaringan GPS, dan ternyata lokasi tersebut terdeteksi, dan tak jauh dari tempat yang saya tempati. Seketika sampai pada tempat itu, dan ternyata benar, saya diperlihatkan dengan lima bangunan berjajar seakan-akan membisikkan bagi yang melihatnya untuk hidup rukun berdampingan. Komplek bangunan suci tersebut, terlihat berdiri sama megahnya, luas sama, tinggi bangunan sejajar, tertata rapi, kelihatan begitu unik, indah mengedepankan nilai spiritual serta estetika, mengangkat nilai budaya, serta mewariskannya kepada anak cucu, menjadikannya simbol kebersamaan, keharmonisan serta kedamaian dalam jalinan antar umat beragama tanpa saling mengganggu. Sangat cocok sebagi tempat wisata rohani. Pusat Peribadatan Puja Mandala ini sebagai miniatur kehidupan beragama di Indonesia.