Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Piagam Madinah, Konstitusi yang Terlupakan

23 September 2014   03:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53 232 0

Warna-warni keberagamaan masyarakat Indonesia yang khas, akhir-akhir ini tengah menghadapi gugatan dengan kehadiran Islam Trans-nasional melalui ide radikalnya yang kerap membabi buta, serta merusak sendi-sendi kehidupan Bangsa dan Negara. Mereka datang berduyun-duyun dari daerah yang cukup jauh dengan membawa atribut, bendera, dan simbol-simbol keislaman. Berteriak lantang seakan-akan ingin merobek hasil tenunan Bendera Merah Putih yang dibatik dengan lumuran darah keberanian, yang dirajut dengan tali kebhinekaan suku, adat, keyakinan, agama yang sangat unik. Yang setiap benangnya menghasilkan warna tersendiri,  lalu persimpulannya yang erat menghasilkan kekuatan. Dan perajutan tenun ini pun masih belum selesai, ada dalam proses penyelesaian. Tapi entah kenapa, meraka tiba-tiba datang dengan dalih pemurnian, ingin merobeknya?. Bahkan, andai bisa akan membredel bendera ini, lalu menggantinya dengan bendera ala-mereka, yaitu Bendera yang mengibarkan “Lailaha illa Allah, Muhammad Rasulullah”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun