Krisis keamanan di Semenanjung Korea telah mengalami pasang surut selama beberapa dekade. Korea Utara telah memulai perkembangan program senjata nuklir serta rudal balistik pada rezim Kim Il Sung di tahun 1984. Pada abad 21 di era Kim Jong Un, ia telah melakukan berbagai macam uji coba rudal serta nuklir yang semakin membuat ricuh keamanan di Semenanjung Korea. Korea Utara kembali meningkatkan ketegangan di awal tahun 2024 dengan menolak upaya reunifikasi dengan Korea Selatan serta meluncurkan rudal balistik di perairan yang berbatasan dengan Korea Selatan serta Jepang sehingga membuat negara tetangga seperti Korea Selatan pun terkejut dan mulai mengevakuasi warga-warga yang tinggal di daerah perbatasan. Respons dari Korea Selatan dan Jepang ialah melakukan latihan militer dengan sekutunya yaitu Amerika Serikat, adapun hal-hal ini membuat terjadinya eskalasi krisis keamanan di Semenanjung Korea.
KEMBALI KE ARTIKEL