Sebagai orang beragama, mustinya para penentang aliran sesat berdoa dan meminta kepada Tuhan agar organisasi beraliran sesat menjadi bubar tercerai berai entah dengan cara apa, tapi yang pasti, Tuhan yang Maha Kuasa pasti mampu dan punya caranya. Doakan agar penganut paham sesat 'insaf' dan kembali ke 'jalan yang benar' niscaya, Tuhan akan mengabulkan doa yang dipanjatkan dengan niat yang mulia.
Tapi kalau ternyata aliran sesat tidak bubar juga dan penganutnya tetap memilih jalan 'sesat', maka ada beberapa kemungkinan:
1. Belum waktunya, tunggu saja, harap sabar.
2. Mungkin doa minta pembubaran aliran sesat tidak dipanjatkan dengan niat yang mulia,
3. Aliran sesat, seperti iblis, memang dibiarkan terus hidup dan dipelihara sampai akhir zaman, Tuhan punya rencana sendiri dan kita tak akan paham, mungkin dibiarkan sebagai penggoda dan penguji, apakah kita akan mudah naik pitam dan melakukan kekerasan dalam menghadapi perbedaan, atau untuk melihat apakah manusia bisa hidup dengan damai,
4. Tuhan mungkin tidak peduli dengan segala doa karena rencanaNya sudah tertulis dan pasti terjadi sehingga tak ada doa apapun yang bisa mengubah takdirNya,
5. Mungkin doa pembubaran tidak dikabulkan karena ternyata Tuhan yang benar justru adalah Tuhan sesembahannya para penganut aliran sesat itu, dan ternyata, justru agama lainlah, agama yang minta aliran sesat bubar itulah yang sesat,
6. Mungkin bahwa Tuhan tidak ada. Kalau ternyata yang benar ini, maka percumalah kita berdebat, apalagi berkelahi untuk menunjukkan bahwa kelompok satu lebih benar dari yang lain.
Apapun kemungkinannya, tidaklah perlu, bahkan amat sangatlah bodoh jika kita melakukan kekerasan untuk mengubah keyakinan orang. Dalam keterpaksaan, bibir bisa saja bilang "Iya" tapi di hati, siapa yang bisa tahu? Apakah kita berusaha menjadi diktator di dalam hati setiap orang di dunia?
Sekalipun kita bisa memaksa orang lain untuk pindah keyakinan, apapun yang akan kita dapatkan bukanlah kesadaran bukan pula kepatuhan. Mungkin cuma kemunafikan. Karena kemunafikan hanya lahir dari kemunafikan yang telah ada sebelumnya.